Xiaomi SU7 Mogok Setelah Menempuh Jarak 39 Km
Sejak tanggal 3 April, peluncuran Xiaomi SU7 telah menjadi sorotan, tetapi bukan karena alasan yang diinginkan. Kejadian terbaru, yang melibatkan mobil mogok setelah menempuh jarak hanya 39 kilometer, telah menimbulkan kebingungan dan kekecewaan yang mendalam bagi pemiliknya.
Dikutip dari CarNewsChina, Pemilik, Tuan Wen, yang merupakan salah satu dari pembeli awal Xiaomi SU7, telah menantikan kedatangan mobil tersebut selama lebih dari sebulan. Namun, harapannya pupus ketika mobil tersebut mengalami kerusakan yang aneh saat baru saja meninggalkan toko 4S dan hanya menempuh jarak pendek.
Video yang diposting oleh pemilik di platform media sosial memperlihatkan mobil tersebut berhenti di bahu jalan dengan lampu peringatan bahaya berkedip. Di dalam, layar infotainment menampilkan pesan kesalahan yang mengindikasikan adanya kerusakan pada sistem penggerak, membuat mobil tidak dapat berpindah antara mode berkendara dan mundur.
Pusat Pengiriman Xiang'an mengkonfirmasi penerimaan keluhan dari Tuan Wen, namun mereka tidak dapat menentukan penyebab pasti masalah tersebut. Kerusakan yang begitu serius menyebabkan mobil harus dikirim kembali ke pabrik untuk dianalisis lebih lanjut.
Kisruh tidak berakhir di situ. Tuan Wen mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan mobil baru sebagai gantinya, tetapi permintaannya itu bertabrakan dengan kenyataan bahwa mobil yang sedang diproduksi sudah memiliki pemilik yang ditunjuk. Kini, layanan pelanggan Xiaomi tengah berupaya menegosiasikan pengembalian dana dan kompensasi biaya yang telah dikeluarkan oleh Tuan Wen.
Ini bukan pertama kalinya Xiaomi SU7 menghadapi masalah kualitas. Sebelumnya, terdapat laporan tentang fungsi AEB yang tidak beroperasi sesuai klaim, serta masalah ketidaksesuaian ketebalan cat dan keausan berlebihan pada jok. Meskipun demikian, hal ini tidak menghentikan lonjakan penjualan Xiaomi SU7 yang telah mencapai angka 8.500 unit hingga 5 Mei.
Ketegangan antara kebutuhan pelanggan dan kenyataan produksi yang kompleks menyoroti tantangan yang dihadapi oleh produsen mobil baru di pasar yang kompetitif. Kejadian ini juga memicu perhatian atas standar kualitas yang harus dipertahankan oleh merek-merek yang beralih ke industri otomotif.