Home > Bisnis

Pabrikan Mobil Listrik Cina Siap Salip Pabrikan Jepang ?

Tahun 2023, penjualan kendaraan listrik domestik di Cina melonjak 38 persen atau 9,5 juta mobil.
Tampak stand pameran BYD di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.      dok Motoresto,id
Tampak stand pameran BYD di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. dok Motoresto,id

MOTORESTO.ID,TOKYO-- Menghadapi dominasi sejumlah perusahaan otomotif asal Cina terhadap industri kendaraan listrik dunia telah membuat sejumlah pabrikan Jepang harus mengatur strategi. Termasuk membangun kolaborasi bersama guna membendung banjirnya mobil listrik Cina di banyak negara.

Hal itu dilakukan Dua produsen mobil terbesar Jepang, Nissan dan Honda yang akan berkolaborasi mengembangkan mobil listrik guna mengatasi ancaman raksasa Cina seperti BYD.

Meski pengaturan ini tidak biasa bagi produsen mobil terbesar kedua dan ketiga di Jepang, namun presiden Honda, Toshihiro Mibe, mengatakan perlunya bekerja sama untuk bertahan dari ancaman pesaing industri baru.

“Kebangkitan pemain baru menjadi lebih cepat dan kuat, Perusahaan yang tidak dapat merespons perubahan ini akan tersingkir," kata Mibe seperri dikutip Financial Times.

Presiden dan CEO Nissan, Makoto Uchida, pada konferensi pers bersama pada Jumat menilai perusahaan tidak punya waktu untuk meningkatkan upaya mereka.

“Penting untuk bersiap menghadapi peningkatan laju transformasi mobilitas dalam jangka menengah hingga panjang, dan penting bagi kita untuk mencapai kesepakatan ini berdasarkan pemahaman bersama bahwa Honda dan Nissan menghadapi tantangan yang sama,” kata Uchida.

Kemitraan produsen mobil Jepang ini terjadi setelah Volkswagen dan produsen mobil Prancis Renault juga mengatakan kemungkinan bekerja sama untuk menghadirkan kendaraan listrik ke pasar bagi konsumen dengan anggaran terbatas.

Cina Salip Jepang ?

Untuk bersaing dengan kendaraan listrik berbiaya rendah yang keluar dari Tiongkok, CEO Volkswagen Oliver Blume mengatakan akan lebih baik jika bekerja sama dengan produsen mobil lain untuk “membebani biaya lebih besar” dan tetap menghasilkan keuntungan.

Bukan hanya kendaraan listrik saja yang membuat Cina mengalahkan tetangganya di Asia. Awal tahun ini, Asosiasi Mobil Penumpang Cina menyebut kemungkinan akan menyalip Jepang sebagai eksportir mobil terbesar di dunia.

Hal itu berkat dorongan dari kendaraan bertenaga bahan bakar berbiaya rendah yang membuat kemajuan di negara-negara seperti Rusia dan Meksiko.

Asosiasi Produsen Mobil China menyebutkan pada tahun 2023, penjualan kendaraan listrik domestik di negeri Tirai Bambu tersebut melonjak 38 persen, atau 9,5 juta mobil. Ekspor Cina secara keseluruhan juga melonjak sebesar 58 persen tahun lalu menjadi 4,9 juta unit.

Menurut asosiasi perdagangan, sebagian berkat kendaraan listrik, yang menyumbang sekitar seperempat dari total ekspor.

Pada bulan-bulan terakhir tahun 2023, pabrikan kendaraan listrik ternama Cina, BYD yang didukung Warren Buffett, melampaui Tesla. Prestasi ini adalah pertama kali menjadi pembuat kendaraan listrik terkemuka di dunia berdasarkan penjualan. Pada tahun 2023, BYD menjual 3,02 juta mobil, naik 61,9 persen dari tahun ke tahun.

× Image