Indonesia Kejar Target Produsen Kendaraan Listrik Terbesar di Asia Tenggara 2025, Begini Caranya
MOTORESTO.ID,JAKARTA-- Tahun 2020, pemerintah Indonesia mengumumkan target menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara pada 2025.
Pemerintah juga menargetkan 2.1 juta motor listrik dan 20,000 kendaraan listrik sudah beroperasi pada 2025.
Hal itu sebagai salah satu upaya mengatasi pencemaran lingkungan di Indonesia.
Untuk mencapai target itu, pemerintah telah memberikan beragam fasilitas keringanan pajak bagi produsen dan konsumen, serta pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Kebijakan tersebut sebagai upaya mempercepat implementasi e-mobilitas di Indonesia.
"Transportasi menyumbang sekitar 27-29% emisi CO2 secara global, sehingga kami melihat pentingnya untuk rupaya mewujudkan target emisi nol," kata WeeJin Lee, Region Leader Asia Pasifik, ABB E-Mobility Pte. Ltd dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/8).
Terkait dengan hal tersebut, ABB sebagai perusahaan global terkemuka di bidang elektrifikasi dan otomatisasi menjalin kemitraan dengan Haleyora Power, anak perusahaan PT PLN Persero.
Infrastruktur kendaraan listrik
Kedua perusahaan sepakat menandatangani Nota Kesepahaman untuk bekerjasama dalam menjajaki, mengembangkan dan menyediakan stasiun pengisi daya kendaraan listrik (EV charging) di Indonesia.
Gerard Chan, Presiden Direktur & Country Holding Officer, PT ABB Sakti Industri mengatakan pentingnya kolaborasi yang lebih kuat antara Haleyora Power dan ABB Indonesia untuk pengembangan infrastruktur pengisi daya kendaraan listrik di Indonesia.
"Sinergi ini tentunya akan membantu perwujudan e-mobilitas yang tidak hanya cerdas, andal dan bebas emisi untuk seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Isral, PLT. Direktur Utama Haleyora Power mengungkapkan PLN mendukung target pemerintah untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara pada 2025.
Untuk itu, Haleyora Power terus bergerak menjalin sinergi bisnis dengan semua pihak untuk mendukung pengembangan eksosistem kendaraan listrik.
Pemerintah juga menargetkan sejumlah 2,1 juta motor listrik dan 20 ribu kendaraan listrik sudah beroperasi pada 2025.
Peningkatan jumlah kendaraan listrik tersebut harus dibarengi dengan infrastruktur pendukung seperti layanan pengisian daya.
Dalam kontek inilah, MoU antara Haleyora Power dengan ABB menjadi pondasi penting.
"Hal ini juga menekankan komitmen kami terhadap pemerintah Indonesia dalam mendukung program net zero emission (ZRE)," kata Irsal.