Bagaimana Penerapan Teknologi Hybrid pada Kendaraan LCGC ?
MOTORESTO.ID,JAKARTA--Teknologi mesin hybrid menjadi salah satu pilihan yang digunakan pabrikan kendaraan di berbagai negara guna memproduksi kendaraan hemat BBM dan ramah lingkungan. Di Indonesia sendiri teknologi canggih tersebut juga telah dikembangkan di sejumlah kendaraan. Seperti Toyota Camry Hybrid, Suzuki Ertiga Hybrid, Toyota Altis hybrid, Mitsubishi PHEV dan masih banyak lagi.
Namun, umumnya teknologi mesin yang memadukan antara penggunaan bahan bakar fosil dan listrik tersebut saat ini penggunaannya masih terbatas pada produk menengah ke atas. Hal itu tidak terlepas dari berbagai alasan. Mulai dari alasan teknologi, ekonomi, perawatan hingga kebiasaan masyarakat Indonesia yang belum sepenuhnya terbiasa dengan teknologi tersebut.
Lalu bagaimana dengan kendaraan kelas menengah ke bawah. Secara teknologi mesin hybrid dapat diterapkan pada kendaaraan dengan kapasitas mesin yang kecil atau jenis low cost green car (LCGC). Seperti Daihatsu sendiri yang memiliki mesin hybrid di Jepang.
Namun, di Indonesia hal itu tidak dilakukan karena karakter hybrid hampir sama dengan mesin kecil yang irit BBM dan rendah emisi. "Banyak faktor yang harus diperhitungkan bila mesin hybrid harus digunakan di Indonesia," kata Executive Chief Engineer Daihatsu Motor Company, Mr. Toshihiro Nakaho, Rabu (15/2) di sela peluncuran All New Ayla.
Namun, apabila faktor tersebut dipenuhi, mesin hybrid bisa dikembangkan di Tanah Air. Daihatsu sendiri memilik Ayla EV dan Rocky Hybrid sebagai salah satu produk elektrifikasi yang pernah diperkenalkan ke publik tahun lalu. Namun, nasib ke depan kedua kendaraan tersebut masih melihat perkembangan yang ada khususnya ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Pihak Daihatsu sendiri kabarnya masih terus mengembangkan model tersebut agar sesuai kebutuhan pasar.