Home > Umum

Begini Kiat Isuzu Raih Penjualan Positif Sepanjang 2022

Isuzu memberikan layanan jemput bola dengan mendatangi pelanggan komersialnya.

MOTORESTO.ID.JAKARTA--Berangsur pulihnya perekonomian Indonesia dalam beberapa waktu terakhir telah berdampak pada meningkatknya gairah industri otomotif, khususnya kendaraan niaga di Tanah Air.

Transaksi e-commerce memberi kontribusi terbesar bagi ekonomi digital Indonesia, di mana pada tahun 2021 lalu nilainya mencapai US$53 miliar. Jumlah ini diprediksi akan meningkat sampai US$104 miliar pada 2025, dengan level pertumbuhan 18%.

Berbicara mengenai industri e-commerce yang diprediksi meningkat hingga US$104 miliar pada 2025, dengan level pertumbuhan 18%, tidak hanya berbicara jual beli barang dan jasa via internet. Tetapi ada industri lain yang terhubung didalamnya, yakni jasa layanan antar atau logistik. Pertumbuhan transaksi e-commerce dan juga peningkatan harga batu bara dan crude palm oil (CPO) mendorong pertumbuhan pesat pasar kendaraan niaga (commercial vehicle) di Indonesia.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia sebagai agen pemegang merek (APM), manufaktur dan distributor kendaraan niaga Isuzu di Indonesia turut menikmati pertumbuhan pesat pasar kendaraan niaga di Indonesia. Di tahun 2022, Isuzu mencetak angka penjualan tertinggi sepanjang sejarah sejak menjejakkan kaki di Indonesia pada tahun 1974, mencapai 33.715 unit.

Penjualan Isuzu mengalami peningkatan sebesar 23,6% dibandingkan dengan tahun lalu. Total penjualan mobil secara nasional tumbuh sebesar 17,4% dibanding tahun lalu dan penjualan kendaraan niaga meningkat 10,6%, sedangkan Isuzu sendiri mengalami pertumbuhan lebih tinggi dari market kendaraan niaga, yaitu sebesar 20,6%.

"Sepanjang tahun 2022, menjadi saat yang paling membanggakan PT Isuzu Astra Motor Indonesia, karena berhasil mencatatkan rekor sejarah baru. Isuzu mencetak angka penjualan tertinggi sepanjang sejarah sejak menjejakkan kaki di Indonesia", Jelas Ernando Demily selaku President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

Semua itu tidak terlepas dari keputusan strategis yang diambil oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia pada tahun 2008 untuk berpindah fokus dari passenger car (mobil penumpang) ke commercial vehicle (kendaraan niaga). Pola pendekatan penjualan dan purna jual menjadi kesatuan yang tidak dipisahkan telah dilakukan Isuzu kepada pelanggannya. "Pola pendekatan passanger car dan commercial berbeda," kata Rahmat Samulo, Director od Business Solution Directorate PT Isuzu Astra Motor Indonesia, dalam diskusi media Rabu (25/1).

Pada kendaraan penumpang, layanan after sales merupakan pendukung karena kendaraan penumpang penggunaannya terbatas untuk mengangkut penumpang. Sedangkan pada kendaraan komersial untuk mencari uang sehingga pertimbangan biaya operasional dan efisiensi menjadi pilihan utama. Pelanggan kendaraan komersial umumnya minta dilayani saat libur atau malam hari.

Karena itu Isuzu memberikan layanan jemput bola dengan mendatangi pelanggan komersialnya. "Akan aneh bila ada kendaraan komersial dibawa ke bengkel untuk menjalani servis rutin, bahkan di daerah terpencil disiapkan teknisi lengkap dengan suku cadang yang dibutuhkan di lokasi kendaraan niaga tersebut berada," tutur Rahmat.

Rian Erlangga, selaku Deputy Division Head of Business Strategy Division menyatakan, Isuzu Elf dari kelas light truck memegang peranan penting sebagai backbone Isuzu dengan volume penjualan 16.192 unit dan market share 25,1%.

Diikuti oleh varian dikelas medium pick up, Isuzu Traga dengan penjualan sebanyak 12.921 unit dan market share 40,2%, Kemudian dari kelas medium truck, penjualan Isuzu Giga sebanyak 3.370 unit dan market share 12,9%. Sisanya penjualan Isuzu D-Max dan Isuzu Mu-X", jelas Rian.

× Image