Harga BBM Sebagian Naik Awal November 2025, Berikut Rinciannya

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Memasuki awal November 2025, PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di seluruh Indonesia. Kebijakan ini mengacu pada Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang menetapkan formula harga dasar BBM non-subsidi sebagai acuan nasional.
Kabar baik bagi pengguna kendaraan berbahan bakar bensin, karena harga untuk Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95 tidak mengalami perubahan. Namun, bagi pengguna mesin diesel, terdapat kenaikan sekitar Rp200 per liter dibandingkan bulan sebelumnya.
Di wilayah Jabodetabek, harga Dexlite kini menjadi Rp13.900 per liter dari sebelumnya Rp13.700, sedangkan Pertamina Dex naik menjadi Rp14.200 dari Rp14.000 per liter. Adapun harga Pertamax tetap di Rp12.200, Pertamax Turbo Rp13.100, dan Pertamax Green 95 Rp13.000 per liter.
Langkah serupa juga ditempuh oleh produsen BBM lain seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo. Shell dan BP kompak menurunkan harga produk bensin, namun menaikkan harga untuk varian diesel. Di sisi lain, Vivo hanya menampilkan harga BBM diesel yang juga mengalami penyesuaian naik.
Berikut daftar harga BBM non-subsidi di wilayah Jabodetabek per 1 November 2025:
Pertamina:
- Pertamax Turbo: Rp13.100
- Pertamax Green 95: Rp13.000
- Pertamax: Rp12.200
- Pertalite: Rp10.000
- Pertamina Dex: Rp14.200
- Dexlite: Rp13.900
- Bio Solar: Rp6.800
Shell:
- Super: Rp12.680
- V-Power: Rp13.260
- V-Power Nitro+: Rp13.480
- V-Power Diesel: Rp14.410
BP:
- BP 92: Rp12.680
- BP Ultimate: Rp13.260
- BP Ultimate Diesel: Rp14.410
Vivo:
- Revvo 90, Revvo 92, Revvo 95: Belum tersedia
- Primus Plus Diesel: Rp14.140
Sementara itu, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar tetap tidak mengalami perubahan. Pertamina memastikan penyesuaian ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara harga pasar global dan ketahanan energi nasional.
Di sisi pasokan, kondisi mulai membaik. Sejumlah SPBU BP-AKR melaporkan stok BBM oktan 92 sudah tersedia kembali. Langkah ini diharapkan dapat diikuti oleh SPBU swasta lainnya agar distribusi energi di berbagai daerah tetap stabil.
