Ternyata Gen Z Lebih Tertarik pada Mobil Lama, Ini Alasannya

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Di tengah tren kendaraan listrik dan otomatisasi yang semakin mendominasi industri otomotif, muncul fenomena unik: Gen Z generasi yang lahir antara 1997 hingga 2012 justru menunjukkan ketertarikan besar terhadap mobil klasik, terutama dari era 90-an.
Menariknya, sebagian dari mereka bahkan tidak hidup pada masa itu, tetapi merasa terpesona dengan kendaraan yang dulu mendominasi budaya pop melalui video game, film, dan media sosial.
Studi terbaru dari Hagerty, perusahaan asuransi otomotif, mengungkapkan fakta mengejutkan. Dari 2.000 pengemudi yang disurvei di Amerika Serikat, 60% Gen Z menyatakan minat memiliki mobil klasik, dibandingkan hanya 31% dari generasi Baby Boomers. Sekitar 32% responden Gen Z mengaku sudah memiliki atau pernah memiliki mobil klasik.
“77% responden Gen Z menyukai mengemudi, menunjukkan masa depan yang menjanjikan tidak hanya untuk industri otomotif, tetapi juga komunitas mobil kolektor.” ujar Brian Rabold, Vice President of Hagerty Automotive Intelligence.
Salah satu tren mencolok adalah kecintaan terhadap mobil dengan transmisi manual. Generasi muda melihat mobil manual bukan sekadar alat transportasi, melainkan simbol pengalaman mengemudi murni dan bentuk pemberontakan terhadap kenyamanan digital.
“Generasi muda ingin transmisi manual. Mobil manual tidak akan hilang begitu saja.” kata Nathan Schick, General Sales Manager di Auto Europe.
Mobil klasik Jepang (JDM) seperti Nissan Skyline GT-R R32, Toyota Supra, dan Mitsubishi Lancer Evolution menjadi ikon bagi generasi ini, dihidupkan kembali melalui media sosial, film, dan video game.
Selain faktor nostalgia dan estetika, aspek investasi juga menarik minat Gen Z. Namun, kepemilikan mobil klasik menuntut perawatan intensif. Sekitar 55% memilih membawa mobil ke dealer, sementara 27% melakukan perawatan perawatan sendiri.
Fenomena ini menunjukkan bahwa minat generasi muda terhadap mobil klasik bukan sekadar tren sesaat. Media digital, film, video game, dan komunitas otomotif menjadi jembatan yang memperkuat kecintaan mereka pada mobil lawas, sekaligus menjaga pengalaman mengemudi yang autentik tetap hidup di era teknologi canggih.