MOTORESTO.ID, JAKARTA – Pemandangan tak biasa terekam di pabrik Ferrari di Maranello, Italia. Sebuah Xiaomi SU7 Ultra, sedan listrik premium asal Tiongkok, terlihat keluar dari fasilitas legendaris tersebut. Temuan ini memicu spekulasi bahwa Ferrari tengah mempelajari teknologi EV milik Xiaomi untuk pengembangan mobil listrik pertamanya.

Melansir CarNewsChina, informasi ini pertama kali diungkap oleh blogger otomotif Tiongkok "Sago Soup in Bologna" (西米露在博洛尼亚). Ia menyebut bahwa SU7 Ultra memang dibeli secara resmi oleh Ferrari untuk keperluan pengujian dan pengembangan internal.

“SU7 Ultra jelas berasal dari fasilitas Ferrari. Setelah verifikasi, kami mengetahui bahwa kendaraan khusus ini resmi dibeli oleh Ferrari untuk pengujian dan pengembangan platform listrik generasi mendatang mereka,” tulisnya.

Blogger otomotif lain, “Zurich Beileye” (苏黎世贝勒爷), juga menambahkan bahwa perwakilan Ferrari disebut telah mengunjungi kantor pusat Xiaomi pada tahun lalu. Meski belum ada tanda kolaborasi resmi, pembelian SU7 Ultra dianggap sebagai bentuk ketertarikan Ferrari terhadap solusi teknis Xiaomi, terutama dalam hal motor listrik berperforma tinggi.

Pada 28 Juli lalu, pengguna Weibo bernama “Piniluoshan” (劈你落山) membagikan foto mobil uji Ferrari yang disamarkan, lengkap dengan pipa knalpot palsu. Berdasarkan diskusi dengan teknisi di lokasi, mobil itu diyakini sebagai prototipe EV murni yang sedang dikembangkan. Ferrari sendiri memang dirumorkan akan meluncurkan model listrik pertamanya pada akhir 2025.

Mengenal Xiaomi SU7 Ultra

Xiaomi SU7 pertama kali diperkenalkan pada akhir 2023 dan mulai dipasarkan di Tiongkok pada 2024. Sedan listrik ini hadir dalam beberapa varian:

• SU7 (standar)
• SU7 Pro
• SU7 Max / Ultra (varian tertinggi)

Khusus untuk varian Ultra atau Max, spesifikasinya mengesankan:

Akselerasi 0–100 km/jam dalam 2,8 detik. Dengan Top speed 265 km/jam, mobil ini diklaim mampu berjalan hingga lebih dari 800 km (CLTC). Didukung dengan penggerak AWD motor ganda yang dibangun di atas platform Xiaomi E-Motive.

Ditenagai sistem operasi HyperOS, terintegrasi dengan ekosistem Xiaomi (smartphone, AIoT) dengan menggunakan baterai lithium ternary (NMC), dengan kemampuan fast charging DC

Harganya sendiri di Tiongkok mulai dari 215.000 yuan (sekitar Rp470 jutaan), menjadikannya EV performa tinggi yang sangat kompetitif