Home > Mobil

Toyota Ungkap Alasan Tak Ikut Perang Harga

Toyota tegaskan tak ikut perang harga di pasar otomotif Indonesia
Dok. Motoresto.id
Dok. Motoresto.id

MOTORESTO.ID, TANGERANG – Di tengah persaingan ketat industri otomotif nasional, Toyota memilih jalur berbeda. Alih-alih ikut dalam “perang harga” yang belakangan semakin sengit, Toyota justru menekankan pentingnya total ownership experience bagi konsumen Indonesia.

“Kompetisi itu normal. Setiap brand bisa pilih strategi berbeda. Kami percaya pada konsep total ownership experience,” ujar Ernando Demily, Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM), saat ditemui di ajang GIIAS 2025.

Menurutnya, konsumen Indonesia tidak hanya mempertimbangkan harga saat membeli mobil. Faktor seperti efisiensi bahan bakar, kemudahan servis, ketersediaan suku cadang, hingga nilai jual kembali turut menjadi pertimbangan penting. “Orang Indonesia beli mobil pasti mikir: produk, harga, konsumsi BBM, perawatan, spare part, dan nilai jual kembali. Nah, kita hadirkan semuanya,” tambahnya.

Toyota mencatat penjualan stabil di ajang GIIAS 2025, yakni sekitar 4.250 unit—tidak jauh berbeda dari tahun lalu yang mencatatkan 4.200 unit. Menariknya, porsi kendaraan elektrifikasi meningkat signifikan dari 27% ke 34%, didominasi oleh penjualan Zenix Hybrid.

“Toyota percaya mayoritas konsumen Indonesia butuh peace of mind dari awal beli sampai jual kembali. Maka kami hadirkan program pembiayaan menarik, mulai dari DP ringan, bunga rendah, hingga cicilan terjangkau. Ditambah lagi, ada gratis biaya servis dan spare part selama tiga tahun,” jelas Ernando.

Terkait ekspansi kendaraan elektrifikasi, Toyota telah menyiapkan strategi bertahap. Setelah sukses dengan Alphard Hybrid, Zenix, dan Yaris Cross, brand asal Jepang ini akan menghadirkan pilihan hybrid di segmen yang lebih terjangkau. “Kita percaya pada multi-factory strategy. Nantikan kehadiran hybrid baru untuk segmen lebih luas,” katanya.

Toyota juga menekankan kekuatan ekosistem produksinya. Dengan lima pabrik dan lebih dari 1.700 pemasok lokal, mereka menyerap lebih dari 300.000 tenaga kerja di Indonesia. “Sebelum produk baru diluncurkan, kami pastikan spare part-nya sudah lengkap di gudang pusat maupun dealer,” ujar Ernando mencontohkan pengalaman saat membawa bZ4X.

Di sisi lain, pihak Toyota juga berharap dukungan berkelanjutan dari pemerintah, terutama dalam bentuk kebijakan fiskal dan non-fiskal. Insentif seperti pembebasan PPnBM selama pandemi dinilai sangat efektif, dan diharapkan bisa dilanjutkan untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional.

× Image