MOTORESTO.ID, JAKARTA - Di tengah panasnya persaingan segmen SUV kompak di Indonesia, Suzuki tampil beda lewat peluncuran Fronx, SUV bergaya coupe yang memadukan desain stylish, fitur modern, dan pendekatan pemasaran yang lebih segar.

Selama ini, Suzuki dikenal sebagai pemain kuat di segmen kendaraan niaga dan mobil fungsional. Namun lewat Fronx, Suzuki ingin bicara dalam bahasa baru, desain yang segar, teknologi canggih, sehingga memberikan pengalaman berkendara yang berkesan.

“Strategi dasarnya adalah kami ingin mengenalkan Fronx ini benar-benar sampai ke titik terjauh, baik yang bisa disentuh maupun hanya dilihat dengan mata,” ujar Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), saat ditemui di GIIAS 2025.

Menyasar Generasi Muda

Fronx menjadi jawaban Suzuki untuk pasar urban yang makin dinamis. Targetnya jelas: generasi muda dan wanita mandiri yang kini makin dominan dalam keputusan pembelian kendaraan. Bahkan, Suzuki mencatat bahwa hingga 40% pembeli Fronx saat ini adalah perempuan, angka yang mencerminkan betapa SUV ini diterima oleh pasar yang lebih luas.

“Dalam keluarga, wanita sering menjadi pengambil keputusan. Maka dari itu, Fronx didesain untuk menarik perhatian wanita, compact, stylish, dan aman,” ujar Harold.

Fitur Keamanan Bukan Sekadar Gimmick

Salah satu fitur yang paling disorot dari Fronx adalah Suzuki Safety Support, sistem ADAS (Advanced Driver Assistance System) yang menjadi andalan dalam memikat konsumen baru. Fitur ini bukan sekadar gimmic, tapi memang berfungsi membantu pengemudi dalam situasi berkendara sehari-hari.

Beberapa fitur ADAS unggulan yang disematkan di Fronx antara lain:

• Adaptive Cruise Control: Menjaga kecepatan sekaligus jarak aman dengan kendaraan di depan.
• Lane Departure Warning & Prevention: Memberi peringatan saat mobil keluar jalur dan bisa mengoreksi arah setir secara halus
• Vehicle Swaying System: Memantau pola berkendara dan memberi peringatan jika pengemudi oleng atau mulai kehilangan konsentrasi atau mengantuk.

• High Beam Assist: Secara otomatis mengatur lampu jauh agar tidak menyilaukan kendaraan dari arah berlawanan.

Namun, Suzuki juga menekankan pentingnya edukasi terkait fitur ini. “ADAS bukan jaminan keselamatan 100%. Pengemudi tetap jadi faktor utama. Maka semua materi komunikasi kami menyertakan disclaimer agar konsumen paham fungsinya,” ungkap Harold.

Dengan segala keunggulannya, Suzuki Fronx bukan sekadar produk baru, melainkan titik balik bagi Suzuki dalam menjangkau konsumen yang lebih luas dan membuka babak baru.

“Kami ingin masyarakat tidak ragu dengan merek kami. Itulah kenapa booth kami kali ini penuh elemen edukatif, termasuk konten dan display interaktif,” tutup Harold.

Booth Edukatif dan Interaktif

Di GIIAS 2025, Suzuki tidak hanya memamerkan mobil, tetapi juga menghadirkan ruang edukatif bagi pengunjung. Cutting body Fronx, tampilan rangka, hingga konten interaktif disiapkan untuk meningkatkan literasi otomotif masyarakat.

“Booth kami bukan hanya tempat jualan. Kami ingin booth ini jadi tempat menambah pengetahuan, bukan cuma lihat-lihat mobil,” jelas Harold. Hal ini selaras dengan strategi jangka panjang Suzuki untuk memperluas pemahaman publik terhadap inovasi mereka, baik di ICE, hybrid, maupun elektrifikasi.