Wuling Belum Main di Segmen EV 7-Seater, Padahal Punya Modal Seperti Ini

MOTORESTO.ID, JAKARTA – Meskipun dikenal sebagai pionir kendaraan listrik di Indonesia melalui model-model seperti Air EV, BinguoEV, dan Cloud EV, Wuling Motors masih absen dari salah satu segmen paling penting di pasar otomotif nasional: mobil listrik 7-penumpang.
Padahal, secara global, Wuling sudah memiliki MPV elektrifikasi yang dinamai Wuling Xingguang 730. Model ini dirancang sebagai kendaraan keluarga atau niaga dengan dimensi besar dan fleksibilitas konfigurasi tempat duduk.
Wuling Xingguang 730 ditawarkan dalam tiga varian utama:
- Varian ICE (Internal Combustion Engine): Menggunakan mesin 1.5L turbo (kode LC4) bertenaga 174 hp, dengan kecepatan maksimum 180 km/jam.
- Varian PHEV (Plug-in Hybrid): Mengandalkan mesin 1.5L turbo (kode LBG) 105 hp, dipadukan dengan motor listrik dan baterai LFP (lithium iron phosphate), kecepatan maksimum 170 km/jam.
- Varian BEV (Battery Electric Vehicle): Menggunakan motor listrik TZ180XS2A0 berdaya 134 hp, baterai LFP berplatform 800V dengan sistem CTB (cell-to-body), kecepatan maksimum 160 km/jam.
Xingguang 730 memiliki dimensi 4.910 x 1.850 x 1.770 mm dengan wheelbase 2.910 mm, dan bobot antara 1.610 hingga 1.818 kg tergantung tipenya. Ini menjadikannya sebagai MPV ukuran menengah-besar yang cocok untuk kebutuhan keluarga atau armada bisnis.
Sementara itu, BYD, rival asal Tiongkok lainnya, sudah bermain di segmen ini lebih dulu lewat model BYD M6 dan Denza D9, yang sukses masuk daftar mobil terlaris di kategori MPV listrik di pasar Tiongkok.
Menanggapi kemungkinan kehadiran mobil listrik tujuh penumpang di Tanah Air, Ricky Christian, Marketing Operation Director Wuling Motors mengatakan bahwa pihaknya menyadari betul potensi besar pasar MPV di Indonesia terutama untuk kendaraan 7 penumpang. Namun, strategi peluncuran untuk model elektrifikasi di segmen tersebut masih dalam tahap kajian.
“Pasar Indonesia sangat besar di segmen MPV atau 7-seat. Secara global kita sudah punya platform untuk produk MPV ini. Harapannya bisa dibawa secepatnya. Tapi untuk rencana elektrifikasi MPV, hari ini belum bisa kami sampaikan detailnya,” ujar Ricky (11/07/2025)
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kontribusi model MPV terhadap total produksi Wuling sangat signifikan sejak awal kehadiran merek ini di Indonesia. Model seperti Wuling Confero tercatat sebagai tulang punggung produksi nasional mereka.
“Mayoritas produksi kami sejak 2017 adalah model Confero, sekitar 40% dari total produksi. Segmen MPV memang pasar terbesar di Indonesia, jadi ini akan jadi segmen yang potensial kami garap ke depannya,” tambah Ricky.