Jangan Asal Olah! Ini Alasan Daging Kurban Kurang Cocok Dijadikan Steak

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Setiap Hari Raya Idul Adha, pembagian daging kurban, terutama daging sapi, menjadi momen yang ditunggu-tunggu masyarakat. Banyak yang kemudian tergoda untuk mengolah daging kurban menjadi berbagai hidangan spesial, salah satunya steak. Harapannya, bisa menikmati steak empuk dan juicy seperti di restoran. Namun, menurut Dimas Ramadhan Pangestu atau kerap disapa Dims the Meat Guy, seorang chef dan pemilik restoran steak Meatguy Steak House, hal ini justru tidak disarankan.
Melalui akun TikTok miliknya, Dimas mengungkapkan bahwa meskipun sama-sama daging sapi, daging dari hewan kurban umumnya kurang ideal untuk dijadikan steak. Video penjelasannya tersebut bahkan sudah ditonton lebih dari 14 juta kali.
“Potongan daging kurban biasanya lebih keras, sedikit marbling, dan berasal dari bagian tubuh yang bukan untuk steak,” ungkap Dims.
Ada beberapa alasan kenapa daging kurban kurang cocok diolah menjadi steak:
- Jenis dan Potongan Daging
Daging sapi kurban umumnya berasal dari sapi lokal yang usianya lebih tua, dengan otot yang lebih keras. Potongan yang sering diperoleh berasal dari bagian paha dan punggung, bukan dari bagian premium seperti tenderloin, sirloin, atau ribeye yang biasa digunakan untuk steak. - Minim Marbling
Marbling atau garis lemak di dalam daging sangat penting dalam menghasilkan steak yang empuk dan gurih. Sayangnya, daging kurban biasanya memiliki marbling yang rendah sehingga saat dimasak terasa lebih kering. - Proses Rigor Mortis dan Penanganan Tradisional
Dalam penyembelihan modern, daging dibiarkan melewati proses rigor mortis dengan suhu terkendali agar otot melunak secara alami. Sementara pada penyembelihan kurban, daging biasanya langsung didistribusikan dan dimasak sebelum proses pelayuan selesai. Hal ini membuat tekstur daging lebih alot. - Stres Sebelum Penyembelihan
Hewan kurban yang mengalami stres sebelum disembelih bisa menghasilkan daging dengan pH tinggi, membuat tekstur keras dan warna lebih gelap. Faktor ini juga memengaruhi kualitas daging untuk dijadikan steak.
Meski begitu, bukan berarti daging kurban tak bisa diolah jadi hidangan lezat. Dengan teknik yang tepat, daging ini tetap bisa dibuat lebih empuk. Misalnya dengan cara memarinasi menggunakan bahan alami seperti parutan nanas, pepaya, atau kiwi selama beberapa jam. Selain itu, metode memasak seperti slow cooking, braising, atau merebus dalam waktu lama juga efektif untuk memecah jaringan otot dan membuat daging lebih lunak.
Jika tetap ingin mencoba membuat steak dari daging kurban, disarankan untuk memilih bagian yang lebih muda dan sedikit berlemak seperti has dalam (tenderloin), serta memotong daging melawan arah serat saat penyajian.
Intinya, mengolah daging kurban menjadi steak memang bisa dilakukan, tapi tidak sesederhana itu. Pemilihan bagian daging, proses penyimpanan, hingga teknik memasak sangat menentukan hasil akhirnya. Jadi, sebelum nekat membuat steak dari daging kurban, pastikan Anda tahu caranya agar tidak kecewa dengan hasilnya.