MOTORESTO.ID JAKARTA — Di tengah persaingan pasar skutik besar yang semakin ramai di Indonesia, Honda Forza 250 terus menjadi salah satu pilihan utama bagi pengendara yang menginginkan kenyamanan, performa, dan kemewahan dalam satu kendaraan roda dua.

Diperkenalkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai skuter premium untuk pasar domestik, Forza 250 hadir tidak hanya sebagai alat transportasi, melainkan sebagai simbol gaya hidup yang menawarkan pengalaman berkendara berkelas tinggi.

Begitu duduk di atas jok Honda Forza 250, langsung terasa bahwa ini bukan sekadar motor matic biasa. Posisi duduknya sangat ergonomis, menghadirkan kenyamanan luar biasa, terutama untuk perjalanan jarak jauh. Joknya lebar dan empuk, dilengkapi dengan sandaran pinggang yang membuat tubuh tetap rileks meskipun harus berkendara selama berjam-jam.

Dengan dek kaki yang luas, pengendara memiliki kebebasan untuk mengatur posisi kaki, termasuk posisi selonjor seperti pada motor touring besar. Sensasi ini memberikan kesan mengendarai motor yang matang secara desain dan matang pula dalam eksekusi rasa berkendara.

Di jalanan kota yang padat, Forza 250 tampil meyakinkan. Dimensinya yang besar tidak mengurangi kelincahan manuver, berkat desain sasis yang seimbang dan setang yang mudah dikendalikan. Motor ini terasa ringan di tangan, bahkan ketika melintasi kemacetan atau melakukan manuver putar balik di ruang sempit.

Ini merupakan nilai tambah besar, mengingat motor sekelasnya kerap dirasa berat atau sulit dikendalikan di area urban. Forza mampu menepis anggapan tersebut dengan kemudahan kontrol dan stabilitas yang sangat terjaga.

Ketika throttle diputar, performa mesinnya langsung terasa. Dengan tenaga maksimal mencapai 23,4 PS dan torsi 24 Nm, akselerasi Forza tergolong halus namun bertenaga. Tarikannya tidak liar, namun responsif, menghadirkan pengalaman berkendara yang menyenangkan baik di kecepatan rendah maupun saat melaju kencang di jalan tol. Suara mesinnya halus dan minim getaran, bahkan saat berada di putaran atas. Saat digunakan untuk menyalip kendaraan lain di kecepatan 60–90 km/jam, Forza memberikan rasa percaya diri yang tinggi berkat distribusi tenaga yang konsisten dan torsi yang terasa merata.

Salah satu hal yang paling mencolok dalam pengalaman berkendara dengan Forza 250 adalah kualitas suspensinya. Honda benar-benar menggarap sektor ini dengan serius. Suspensi depan teleskopik dan suspensi belakang ganda mampu meredam berbagai jenis permukaan jalan dengan sangat baik. Mulai dari jalanan bergelombang, retakan aspal, hingga lubang kecil, semuanya bisa dilalui dengan mulus tanpa membuat tubuh pengendara terguncang hebat. Tidak hanya itu, saat melaju di kecepatan tinggi atau ketika menikung, kestabilannya tetap terjaga. Forza 250 tidak mudah limbung, bahkan ketika menghadapi tikungan panjang dengan sedikit kemiringan. Rasanya seperti mengendarai motor besar, namun dengan kemudahan skuter otomatis.

Untuk mendukung rasa berkendara yang mewah, Honda menyematkan berbagai fitur canggih. Salah satu fitur yang paling berguna dan terasa langsung manfaatnya adalah windscreen elektrik yang bisa diatur ketinggiannya hanya dengan menekan tombol. Fitur ini sangat bermanfaat saat melaju di jalan tol atau ketika menghadapi angin kencang. Selain itu, fitur Honda Selectable Torque Control juga memberikan ketenangan ekstra, terutama saat melintasi jalan basah atau licin. Fitur ini menjaga traksi roda belakang tetap stabil, mengurangi risiko tergelincir. Seluruh sistem kontrol ini bekerja halus dan hampir tidak terasa intervensinya, namun tetap memberikan perlindungan maksimal bagi pengendara.

Untuk urusan kenyamanan berkendara harian, Forza 250 juga unggul dalam hal kepraktisan. Bagasi di bawah joknya sangat luas dan mampu menampung dua helm atau tas kerja dan perlengkapan lainnya. Smart key system memudahkan pengguna tanpa perlu menggunakan kunci manual, dan answer back system membantu mencari posisi motor dengan mudah di tempat parkir luas. Panel instrumennya memadukan tampilan analog dan digital dengan desain mewah dan informasi yang sangat lengkap, termasuk konsumsi bahan bakar, suhu luar, trip meter, dan indikator HSTC.

Rasa berkendara Forza 250 bukan hanya menyenangkan secara fisik, tapi juga menimbulkan kesan prestise. Motor ini membuat pengendaranya merasa lebih percaya diri, terutama saat melaju di jalan raya atau berhenti di lampu merah. Desain bodinya yang besar, modern, dan elegan membuatnya mencuri perhatian. Lampu-lampu LED yang tajam, garis bodi aerodinamis, dan finishing premium pada tiap sisinya menghadirkan nuansa yang benar-benar berbeda dari skutik pada umumnya.

Meski performanya impresif, Forza 250 tetap tergolong irit untuk ukuran mesin 250cc. Dalam pemakaian kombinasi antara lalu lintas kota dan luar kota, konsumsi bahan bakarnya bisa mencapai 30–35 km per liter, tergantung gaya berkendara. Dengan kapasitas tangki sebesar 11,7 liter, motor ini sanggup menempuh jarak jauh tanpa perlu sering mampir ke SPBU, menjadikannya sangat cocok untuk touring jarak menengah hingga jauh.

Untuk sistem pengereman, Forza dibekali rem cakram depan dan belakang yang sudah dilengkapi ABS dual channel. Sistem ini bekerja dengan sangat baik, memberikan rasa aman saat melakukan pengereman mendadak, baik di jalan kering maupun licin. Dengan bobot motor yang mencapai lebih dari 180 kg, kehadiran ABS sangat penting agar roda tidak mengunci saat pengereman keras.

Secara keseluruhan, pengalaman berkendara dengan Honda Forza 250 terasa sangat memuaskan. Motor ini menghadirkan sensasi yang jarang ditemui pada skutik biasa. Ia cocok untuk digunakan harian, namun tetap ideal untuk digunakan dalam perjalanan jauh antar kota. Pengendara tidak hanya mendapatkan performa, tapi juga kenyamanan, fitur keamanan, dan kebanggaan dalam mengendarai sebuah kendaraan roda dua yang mewah.

Dengan harga yang berkisar antara Rp 90 hingga 95 juta (On The Road Jakarta), Honda Forza 250 memang bukan motor murah. Namun jika melihat semua yang ditawarkan dari desain, fitur, rasa berkendara, hingga efisiensi bahan bakar harga tersebut terasa cukup sepadan. Forza 250 bukan hanya tentang perjalanan dari titik A ke titik B, tetapi tentang bagaimana cara Anda menikmati perjalanan itu sendiri.