Home > Mobil

Investasi Rp 1 Triliun Suzuki Siap Produksi Fronx Untuk Pasar Lokal dan Ekspor

Suzuki Indomobil Sales memperkuat komitmennya terhadap pengembangan industri otomotif dalam negeri dengan resmi memulai produksi lokal untuk model terbarunya
Dok. Motoresto.id
Dok. Motoresto.id

MOTORESTO.ID JAKARTA — Suzuki Indomobil Sales memperkuat komitmennya terhadap pengembangan industri otomotif dalam negeri dengan resmi memulai produksi lokal untuk model terbarunya, Suzuki Fronx. Model yang mengusung desain modern dan efisiensi bahan bakar ini diposisikan untuk menjawab kebutuhan pasar kendaraan urban yang ramah lingkungan dan ekonomis.

Menariknya, produksi Fronx tidak memerlukan pembangunan fasilitas baru atau jalur perakitan khusus. Suzuki menerapkan pendekatan mix production, yakni sistem produksi campuran yang memungkinkan Fronx diproduksi dalam satu jalur bersama dua model andalan lainnya, yaitu Suzuki XL7 dan Suzuki Ertiga. Meski demikian, untuk mengakomodasi kebutuhan teknis Fronx yang berbeda, Suzuki tetap melakukan penambahan sejumlah peralatan dan penyesuaian pada lini produksi yang sudah ada.

“Untuk produksi Fronx, kami tidak menambah line produksi baru, melainkan menggunakan sistem mix production dengan model seperti XL7 dan Ertiga dalam satu line. Namun, ada penambahan equipment,” ujar Sodiq Wicaksono Managing Director PT Suzuki Indomobil Motor.

Dok. Motoresto.id
Dok. Motoresto.id

Dari sisi investasi, Suzuki menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan model ini. Lebih dari Rp1 triliun telah dikucurkan hanya untuk pengadaan komponen khusus Fronx.

Angka tersebut mencerminkan betapa seriusnya Suzuki membangun ekosistem produksi lokal yang berdaya saing, sekaligus mendukung pertumbuhan industri komponen otomotif dalam negeri.

"Investasi lebih dari Rp1 triliun telah kami keluarkan hanya untuk pengadaan komponen Fronx.” Tambahnya.

Secara teknis, Suzuki Fronx juga dikembangkan sesuai dengan standar Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang tengah didorong oleh pemerintah dalam kerangka transisi menuju kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Dalam hal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Suzuki mengklaim bahwa Fronx telah mencapai kandungan lokal sebesar 70% hingga 75%.

Dok. Suzuki
Dok. Suzuki

Capaian ini tidak hanya memenuhi persyaratan untuk skema insentif pemerintah, tetapi juga menunjukkan kemampuan industri lokal dalam mendukung produksi kendaraan modern dengan kualitas tinggi.

"Fronx memenuhi standar Low Carbon dan tingkat TKDN kami sudah dapat mengikuti skema sekitar 70% hingga 75%." Ujar Shodiq.

Tak hanya untuk pasar domestik, Suzuki Indonesia menargetkan Fronx sebagai produk ekspor unggulan. Rencana ekspor Fronx dijadwalkan akan dimulai dalam 3 hingga 4 bulan ke depan, menandai langkah penting bagi Suzuki untuk memperluas jangkauan pasar dari Indonesia ke berbagai negara tujuan.

Model Fronx sendiri sebelumnya telah diperkenalkan di berbagai pasar internasional sebagai crossover kompak yang menawarkan desain dinamis, fitur canggih, dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.

Dengan produksi lokal, Suzuki berharap bisa menghadirkan Fronx dengan harga yang lebih kompetitif di pasar dalam negeri, sekaligus mendorong nilai ekspor industri otomotif nasional.

× Image