Simulasi Kebakaran Mobil Listrik, EVSafe Indonesia Latih Petugas Hadapi Ancaman Baru di Era EV

MOTORESTO.ID JAKARTA — EVSafe Indonesia, lembaga pelatihan dan sertifikasi keselamatan kendaraan listrik pertama di Indonesia, sukses menggelar simulasi latihan tanggap darurat kebakaran mobil listrik atau EV Fire Drill pada Minggu lalu di kawasan Bintaro Plaza. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan bertajuk “First Responder”, yang bertujuan membekali petugas darurat dengan keahlian khusus dalam menangani risiko kebakaran pada kendaraan listrik—risiko yang kian relevan seiring meningkatnya adopsi mobil listrik di Indonesia.
Dalam simulasi ini, para peserta diperkenalkan dengan pendekatan yang sangat berbeda dari penanganan kebakaran kendaraan konvensional. Mereka dilatih untuk melakukan penilaian awal situasi atau scene assessment, melakukan isolasi area berbahaya, serta menguasai teknik pendinginan baterai lithium-ion yang merupakan komponen paling rawan terbakar pada mobil listrik. Latihan juga mencakup penggunaan teknologi seperti thermal imaging camera (TIC) untuk mendeteksi panas tersembunyi, pemasangan car fire blanket untuk membungkus kendaraan dan menahan penyebaran api, serta metode penyemprotan air secara langsung ke bagian bawah kendaraan, tepat di lokasi baterai biasanya terpasang.
Menurut Mahaendra Gofar, salah satu pendiri EVSafe Indonesia, simulasi semacam ini sangat krusial mengingat prosedur penanganan mobil listrik yang tidak bisa disamakan dengan kendaraan berbahan bakar minyak. Ia menekankan bahwa keselamatan publik di era kendaraan listrik adalah hal yang tidak bisa ditawar, dan pelatihan ini menjadi fondasi penting dalam membangun pemahaman teknis di lapangan.
EVSafe Indonesia sendiri merupakan hasil kolaborasi tiga tokoh senior industri otomotif, yakni Mahaendra Gofar, Abdul Rahman Elly, dan Aditya Siregar, bersama Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Mereka mendirikan lembaga ini dengan misi untuk mendukung transisi kendaraan listrik di Indonesia secara lebih aman, cerdas, dan berkelanjutan. Sepanjang tahun 2025, EVSafe telah merancang peluncuran tujuh program pelatihan resmi yang ditujukan untuk berbagai pemangku kepentingan, mulai dari instansi pemerintah, pemadam kebakaran, penyedia layanan infrastruktur EV, hingga teknisi dan pelaku industri otomotif. Selain itu, satu seminar publik berskala besar juga akan digelar guna meningkatkan kesadaran masyarakat luas terhadap aspek keselamatan kendaraan listrik.
Antusiasme terhadap program pelatihan ini terbilang tinggi. Menurut Abdul Rahman Elly, berbagai pihak dari pemerintah daerah hingga pelaku industri EV telah menyampaikan ketertarikan untuk mengikuti pelatihan lanjutan dari EVSafe. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap pentingnya kesiapsiagaan menghadapi risiko-risiko khas kendaraan listrik semakin tumbuh di berbagai lapisan.
Pelatihan dan program EVSafe Indonesia mendapat dukungan penuh dari sejumlah mitra strategis, termasuk Voltron Indonesia sebagai penyedia jaringan pengisian daya kendaraan listrik, TÜV Rheinland Indonesia sebagai lembaga sertifikasi keselamatan bertaraf internasional, serta Universitas Indonesia yang berperan dalam penyusunan kurikulum dan akreditasi program.
Kehadiran EVSafe Indonesia menandai langkah penting dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang tidak hanya efisien dan ramah lingkungan, tetapi juga aman dan siap menghadapi tantangan baru yang muncul seiring berkembangnya teknologi otomotif di Indonesia.