MOTORESTO.ID, MONAKO -- Lando Norris akhirnya menuntaskan salah satu mimpi masa kecilnya dengan meraih kemenangan perdananya di Grand Prix Monaco 2025. Pebalap McLaren asal Inggris ini tampil dominan sejak start, mengawali balapan dari posisi pole dan mempertahankan posisi terdepan di sepanjang 78 putaran yang penuh tantangan di jalanan sempit Kota Monte Carlo.

Meski sempat mengalami masalah pada kedua ban depannya saat memasuki tikungan Sainte Devote, Norris berhasil mengatasi tekanan dan menjaga posisi terdepan dengan gigih. Balapan ini diwarnai regulasi baru yang mewajibkan setiap pebalap melakukan dua kali pit stop, sehingga Norris sempat kehilangan posisi sementara saat memasuki pit. Namun, ia mampu kembali memimpin setelah pit stop selesai.

Ketegangan semakin memuncak di putaran akhir ketika Max Verstappen yang berada di posisi kedua harus melakukan pit stop terakhirnya. Selama waktu tersebut, Charles Leclerc dari Ferrari berusaha keras menekan Norris untuk mengambil alih posisi terdepan. Namun, Norris tetap tenang dan berhasil menahan serangan Leclerc hingga bendera finis dikibarkan.

Saat diwawancara usai balapan, Norris mengungkapkan perasaannya yang campur aduk, antara lega dan bangga.

"Rasanya luar biasa. Ini balapan yang panjang dan melelahkan, tapi sangat menyenangkan. Aku bisa mendorong mobil cukup banyak sepanjang balapan. Lap terakhir sangat menegangkan dengan Charles yang terus menempel di belakang dan Max di depan, tapi aku berhasil menang di Monaco. Ini mimpi yang jadi kenyataan," ujarnya penuh semangat.

Kemenangan di Monaco menjadi yang kedua bagi Norris musim ini, setelah sebelumnya meraih juara di balapan pembuka di Australia. Hasil ini membuatnya kini hanya terpaut tiga poin dari rekan setimnya sekaligus pemimpin klasemen sementara, Oscar Piastri, yang finis ketiga. Piastri pun menunjukkan performa impresif dengan menutup jarak dengan para pesaing terdepan.

Strategi manajemen balapan yang matang menjadi kunci keberhasilan Norris. Ia harus pintar mengatur kecepatan untuk mengimbangi tekanan dari Verstappen di depan, tanpa membuka celah bagi Leclerc yang mengintai di belakang. "Bagian tersulit adalah di akhir balapan. Aku berusaha menjaga kendali dengan menyesuaikan ritme antara mendorong dan rileks agar tidak membuat kesalahan," tambah Norris.