MOTORESTO.ID, MONACO -- Charles Leclerc membuka akhir pekan Grand Prix Monako 2025 dengan performa gemilang. Meski sempat terlibat insiden dengan Lance Stroll di awal sesi, pebalap Ferrari itu berhasil mencatat waktu tercepat pada latihan bebas pertama (FP1) yang digelar Jumat (23/5).

Leclerc mencatatkan waktu terbaik 1 menit 11,964 detik, unggul 0,163 detik dari Max Verstappen (Red Bull Racing) di posisi kedua. Sementara Lando Norris (McLaren) melengkapi tiga besar dengan selisih 0,326 detik.

Suasana klasik Monako menyambut para pebalap dengan matahari cerah dan barisan kapal pesiar di pelabuhan, menjadikan sesi ini tidak hanya menantang, tetapi juga ikonik. Sebanyak 20 pebalap turun lintasan sejak pukul 13.30 waktu setempat, menjajal kombinasi ban Pirelli soft C6, medium C5, dan hard C4.

Namun, sesi sempat diwarnai insiden kontroversial antara Leclerc dan Lance Stroll. Setelah sempat melintir di tikungan Mirabeau Haute, Leclerc kemudian menabrak bagian belakang mobil Stroll yang tiba-tiba kembali ke racing line di tikungan hairpin. Akibat insiden ini, mobil Leclerc mengalami kerusakan sayap depan dan sesi sempat dihentikan dengan red flag.

Leclerc terdengar frustrasi di radio, mengatakan:

"Come on Saya rasa dia tidak menyadari adanya blue flag."

Sementara itu, Stroll mengaku tidak mendengar peringatan dari timnya. Akibat insiden ini, Stroll dijatuhi penalti turun satu posisi grid untuk balapan hari Minggu. "Mobil nomor 18 (Stroll) sepenuhnya bersalah," tulis keputusan steward FIA.

Setelah sesi dilanjutkan, Norris sempat memimpin catatan waktu dengan 1:12.290, namun Leclerc kemudian membalas dan mencatat waktu di bawah 1:12. Di belakang mereka, Alexander Albon (Williams) tampil mengejutkan di posisi keempat, diikuti Oscar Piastri (McLaren) dan George Russell (Mercedes).

Fernando Alonso menjadi satu-satunya wakil Aston Martin yang menyelesaikan sesi karena Stroll tak bisa kembali ke lintasan. Andy Cowell, bos tim Aston Martin, mengakui kesalahan komunikasi tim sebagai pemicu insiden tersebut. “Radio call kami tidak cukup jelas, jadi itu pelajaran penting ke depan,” ujarnya.