Ferrari Terpuruk di Kualifikasi Imola, Leclerc Minta Maaf

MOTORESTO.ID, ITALIA -- Di sirkuit yang biasanya dipenuhi atmosfer tifosi, Ferrari justru harus menelan pil pahit. Dua mobil SF‑25 gagal menembus Q3 pada kualifikasi Grand Prix Emilia‑Romagna 2025—hasil yang membuat tribun merah terdiam. Charles Leclerc dan Carlos Sainz tercecer di posisi ke‑11 dan ke‑12, memicu kekhawatiran serius akan arah pengembangan mobil musim ini.
Paradoksnya, Imola seharusnya lebih “bersahabat” ketimbang Miami yang penuh kompromi. Namun, problem klasik yang telah menghantui Ferrari sejak awal musim kembali muncul: SF‑25 sulit menyalakan ban lunak dalam satu lap cepat. Ketika rival mampu memeras sepersepuluh detik terakhir, mobil merah justru stagnan. “Potensinya tidak ada,” keluh Leclerc lugas di Sky Italia.
“Saat ada begitu banyak semangat di sekitar tim, lalu kami bahkan gagal lolos Q2, rasanya menyakitkan. Tingkat performa seperti ini tak bisa diterima. Kami harus bereaksi,” tegasnya.
Data free practice sempat memunculkan harapan soal race‑pace, tapi di Imola posisi start sangat menentukan. Kecepatan di tikungan medium‑high speed kunci sirkuit ini. Terbukti masih jadi titik lemah akibat kekurangan beban aerodinamika. Ban lunak yang dipakai di awal Q2 bahkan belum dieksploitasi penuh, menandakan betapa sempitnya jendela performa SF‑25.
Ferrari kini menggantungkan asa pada paket upgrade besar yang dijadwalkan debut di Barcelona. Meski Leclerc pesimistis perubahan itu akan langsung “mengubah permainan”, ia berharap setidaknya ada langkah nyata menuju arah yang benar.
“Ini harus menjadi pembaruan sangat besar jika ingin jadi titik balik. Jujur, saya ragu, tapi kami masih punya jalan panjang,” tuturnya.
Tanpa strategi berbeda, selain berharap safety car, Scuderia tampaknya harus realistis membidik poin moderat di kandang sendiri. Sementara di garasi merah, percikan rasa malu hari Sabtu diharapkan menjadi bahan bakar untuk reaksi besar sebelum harapan gelar benar‑benar menjauh.