James Hunt, Pembalap Eksentrik yang Mengubah Wajah Formula 1

MOTORESTO.ID BRITANIA RAYA - James Hunt adalah sosok legendaris yang mewarnai dunia Formula 1 dengan keberanian, gaya hidup nyentrik, dan semangat kompetisi yang tak terbendung. Lahir pada 29 Agustus 1947 di Belmont, Surrey, Inggris, Hunt tumbuh dalam keluarga kelas menengah dan awalnya tidak diarahkan menjadi pembalap. Namun, hasratnya terhadap kecepatan membawanya menembus batasan sosial dan akhirnya mencapai puncak tertinggi dalam dunia balap mobil.
Perjalanan karier profesionalnya dimulai secara tidak biasa. Ia naik ke ajang Formula 3 sebelum bergabung dengan tim Hesketh Racing pada tahun 1973 tim independen yang tampil tanpa sponsor dan dipandang sebelah mata oleh sebagian besar komunitas balap. Namun dengan semangat bebas dan kerja keras, tim ini berhasil membuktikan diri. Bersama Hesketh, Hunt menunjukkan bakat luar biasa di balik kemudi, memikat penggemar dengan gaya balap yang berani, terkadang nekat, dan penuh determinasi.
Namanya benar-benar melejit ketika bergabung dengan tim McLaren pada tahun 1976. Musim itu menjadi salah satu musim paling ikonik dalam sejarah Formula 1. Rivalitas sengitnya dengan pembalap Austria, Niki Lauda, menjadi cerita utama sepanjang tahun. Keduanya bersaing ketat di lintasan, namun juga menjalin rasa saling hormat yang mendalam di luar arena.
Drama memuncak saat Lauda mengalami kecelakaan hebat di Nürburgring yang hampir merenggut nyawanya. Ketika banyak yang menyangka karier Lauda telah usai, ia kembali hanya enam minggu kemudian untuk mempertahankan posisinya dalam kejuaraan. Di saat yang sama, Hunt terus mencetak poin demi poin. Pertarungan mereka mencapai klimaks di Grand Prix Jepang yang diguyur hujan deras. Lauda memilih mundur demi keselamatan, sementara Hunt finis ketiga—cukup untuk merebut gelar Juara Dunia dengan selisih satu poin.

Kesuksesan itu membuat Hunt menjadi selebriti global. Ia dikenal bukan hanya sebagai juara dunia, tetapi juga karena karismanya yang unik: rambut panjang, pakaian kasual, dan gaya hidup hedonistik yang meliputi alkohol, pesta, dan hubungan asmara dengan wanita-wanita terkenal. Ia tidak berusaha menyembunyikan sisi liarnya, dan justru itulah yang membuatnya semakin dicintai publik. Hunt menunjukkan bahwa pembalap F1 bisa menjadi superstar sejati bukan hanya atlet, tapi ikon budaya pop.
Namun, kariernya di lintasan tidak berlangsung lama. Setelah beberapa musim yang kurang memuaskan, Hunt memutuskan pensiun dari F1 pada tahun 1979. Meski demikian, ia tidak sepenuhnya meninggalkan dunia balap. Ia beralih menjadi komentator F1 di BBC, berpasangan dengan Murray Walker. Dengan gaya bicara yang lugas, ceplas-ceplos, namun tajam dan jujur, ia membawa warna baru dalam penyiaran olahraga tersebut.
Tragisnya, kehidupan James Hunt berakhir pada 15 Juni 1993 akibat serangan jantung mendadak di usia 45 tahun, hanya sehari setelah ia melamar kekasihnya. Dunia motorsport kehilangan salah satu tokoh paling karismatik yang pernah dimilikinya.
Warisan Hunt tetap abadi. Ia dikenang bukan hanya sebagai juara dunia, tetapi sebagai simbol dari era keemasan Formula 1 masa di mana risiko tinggi, persahabatan sejati, dan karakter kuat membentuk cerita-cerita legendaris. Kisahnya bersama Niki Lauda diabadikan dalam film Rush(2013) yang disutradarai oleh Ron Howard dan diperankan oleh Chris Hemsworth sebagai Hunt.
James Hunt mungkin telah tiada, tetapi semangatnya tetap hidup dalam jiwa para pembalap muda dan para penggemar yang mencintai Formula 1 bukan hanya karena teknologi dan strategi, tapi juga karena manusia di balik kemudi manusia seperti James Hunt.