Oplet Si Doel, Angkot Legendaris yang Banyak Dicari Orang

MOTORESTO.ID JAKARTA — Siapa yang tak kenal dengan Oplet Si Doel? Kendaraan tua berwarna biru dengan atap putih ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan simbol perjalanan hidup dan budaya Betawi yang lekat dalam ingatan masyarakat Indonesia. Terkenal melalui serial televisi legendaris Si Doel Anak Sekolahan, oplet ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah Doel dan keluarganya yang berjuang hidup di tengah gempuran modernisasi Jakarta.
Oplet yang digunakan dalam serial tersebut adalah jenis Morris Minor 1000 Station Wagon keluaran tahun 1957-an. Bentuknya yang klasik, lengkap dengan jok panjang di bagian belakang dan bukaan pintu samping yang khas, menggambarkan wajah transportasi umum khas Jakarta tempo dulu. Pada masanya, oplet adalah kendaraan favorit masyarakat kelas pekerja, sebelum akhirnya digantikan oleh angkot dan kendaraan umum lainnya.
Kini, oplet tersebut tidak lagi beroperasi di jalan raya. Namun, berkat ketenarannya dalam serial Si Doel, kendaraan ini menjelma menjadi simbol budaya yang memiliki nilai historis tinggi. Banyak penggemar dan pecinta sejarah kota Jakarta yang masih mencari tahu tentang keberadaan oplet tersebut. Dalam berbagai acara budaya Betawi, oplet Si Doel sering dipamerkan sebagai barang bersejarah yang menjadi bukti nyata perkembangan transportasi rakyat.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mengapresiasi nilai budaya yang terkandung dalam Oplet Si Doel. Dalam beberapa kesempatan, kendaraan ini ditampilkan dalam parade budaya dan festival Betawi, menjadi daya tarik tersendiri bagi generasi muda yang ingin mengenal sejarah kotanya.
Lebih dari sekadar kendaraan tua, Oplet Si Doel telah menjadi ikon yang menghidupkan kembali semangat kebudayaan lokal, nilai kekeluargaan, dan pentingnya mempertahankan identitas di tengah arus globalisasi. Dengan ketenarannya yang lintas generasi, Oplet Si Doel membuktikan bahwa benda sederhana pun bisa menjadi simbol kuat dari perjalanan sejarah, identitas, dan nilai-nilai luhur masyarakat Betawi.