MOTORESTO.ID, TIONGKOK -- Mazda resmi memperkenalkan Mazda 6e, varian ekspor dari sedan listrik EZ-6, pada 2 April 2025. Mobil ini meluncur dari jalur produksi di pabrik Changan-Mazda, Nanjing, Tiongkok, dan akan menyasar pasar global, termasuk Asia Tenggara dan Eropa.

Huruf “e” pada nama Mazda 6e ditambahkan untuk menegaskan identitasnya sebagai kendaraan listrik. Sebelumnya, Mazda EZ-6 telah dipasarkan di Tiongkok sejak Oktober 2024, ditawarkan dalam tujuh trim untuk versi EV dan EREV, dengan harga mulai dari 139.800 yuan (sekitar Rp310 jutaan).

Dimensi Mazda EZ-6 cukup besar untuk ukuran sedan, dengan panjang 4.921 mm, lebar 1.890 mm, tinggi 1.485 mm, dan jarak sumbu roda 2.895 mm. Basisnya adalah platform hybrid Changan EPA.

Varian EV mengusung motor listrik 190 kW (255 hp) dan torsi 320 Nm, dengan pilihan baterai 56,1 kWh atau 68,8 kWh. Jarak tempuh mencapai 600 km (CLTC), dan pengisian cepat dari 30% ke 80% hanya membutuhkan 15 menit.

Sementara varian EREV menggunakan motor listrik 160 kW (215 hp) yang dikombinasikan dengan mesin bensin 1.5L sebagai generator, serta pilihan baterai 18,9 kWh atau 28,4 kWh. Jarak tempuh totalnya diklaim mencapai 1.301 km.

Untuk pasar Eropa, Mazda 6e akan hadir dalam dua versi:

• Jarak Jauh: Motor 180 kW, baterai 80 kWh, jarak tempuh 552 km (WLTP)
• Standar: Motor 190 kW, baterai 68,8 kWh, jarak tempuh 479 km (WLTP)

Mazda 6e mengusung desain Kodo Soul of Motion, dengan ciri khas seperti gril menyala, pintu tanpa bingkai, handle tersembunyi, dan desain sayap belakang yang elegan. Mobil ini juga dilengkapi sembilan airbag dengan total perlindungan hingga 25.000 cm².

Presiden Mazda Motor Corporation, Katsuhiro Moro, mengungkapkan bahwa usaha patungan Mazda-Changan akan menghadirkan model SUV listrik baru pada tahun 2025, sebagai bagian dari strategi elektrifikasi global Mazda.