Home > Bisnis

Pasar Otomotif Terkoreksi, Toyota Optimis dengan Strategi Elektrifikasi

Pasar otomotif Indonesia mengalami koreksi 4 di awal tahun, namun Toyota tetap optimis dengan strategi elektrifikasi dan layanan purna jual yang kuat
Dok. Motoresto.id
Dok. Motoresto.id

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Industri otomotif Indonesia menghadapi tantangan besar di awal tahun ini. Dalam dua bulan pertama, pasar mengalami koreksi sekitar 4%, mengikuti tren pelemahan yang juga dialami berbagai sektor lain. Namun, Toyota tetap optimis dan berusaha mempertahankan pertumbuhan melalui strategi produk yang kuat serta layanan purna jual yang andal.

Menurut Ernando Demily, Marketing Director Toyota Astra Motor, meskipun daya beli masyarakat menurun, konsumen Indonesia tidak hanya mempertimbangkan harga dan fitur kendaraan, tetapi juga layanan purna jual serta resale value.

“Toyota memiliki 32 varian pilihan, jaringan servis luas dengan lebih dari 300 diler, serta harga jual kembali yang tetap kuat di pasar kendaraan bekas. Inilah yang membuat kami tetap bertumbuh meski pasar terkoreksi,” ujar Ernando.

Toyota juga melihat tren positif pada segmen elektrifikasi. Berkat dukungan insentif dari pemerintah, penjualan kendaraan hybrid Toyota mengalami peningkatan signifikan. Hingga Februari, Toyota mencatatkan penjualan lebih dari 6.500 unit di segmen hybrid, dengan market share lebih dari 60 persen.

Saat ditanya mengenai strategi menghadapi persaingan di segmen kendaraan listrik, Toyota menegaskan pendekatan fleksibel dengan berbagai pilihan elektrifikasi.

“Kami menawarkan berbagai alternatif, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, hingga BEV (Battery Electric Vehicle). Kami percaya pasar yang akan menentukan,” tambah Ernando.

× Image