Home > Gaya Hidup

Begini Dampaknya Jika Kendaraan Pakai Bensin Oplosan

Ketahui dampak buruk BBM oplosan, gejalanya, serta cara mencegah kerusakan mesin akibat bahan bakar berkualitas rendah
Ilustrasi
Ilustrasi

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Masyarakat kini resah dengan isu bensin oplosan yang kembali mencuat. Meski Pertamina sudah membantah dugaan adanya Pertamax oplosan, dampak negatif dari bahan bakar oplosan terhadap kendaraan tetap menjadi perhatian. Beberapa pemilik kendaraan bahkan memilih beralih ke SPBU swasta seperti Shell yang dinilai memiliki kualitas lebih baik.

Bensin oplosan adalah bahan bakar yang dicampur dengan zat lain untuk meningkatkan kadar oktan secara tidak sesuai standar. Menurut Kejaksaan Agung (Kejagung), pengoplosan BBM jenis Premium (RON 88) dan Pertalite (RON 90) menjadi RON 92 dilakukan secara ilegal. BBM oplosan ini kemudian dijual dengan harga setara Pertamax, meskipun kualitasnya jauh di bawah standar yang seharusnya.

Dampak penggunaan bensin oplosan tentu bisa sangat merugikan kendaraan apalagi jika kendaraan tersebut mendapatkan RON yang tidak sesuai spesifikasi nya.

"Kalau sudah seperti itu, biasanya terjadi ngelitik, tenaga berkurang, dan ruang bakar cepat kotor. Tenaga bisa hilang, gas buang kurang bagus, dan katalitik menjadi kotor," ujar Dayat, mekanik dari bengkel Provis.

Ia juga menambahkan bahwa fuel pump, selang oli, dan nozzle bisa mengalami penyumbatan akibat kualitas bahan bakar yang buruk.

Jika kendaraan sudah menunjukkan gejala akibat bensin oplosan, sebaiknya segera melakukan pengecekan ke bengkel. Mekanik akan memeriksa kondisi tangki, jalur bensin, dan ruang bakar. Pada mobil injeksi, throttle body sering kali menjadi kotor dan perlu dibersihkan secara rutin.

Untuk perawatan lebih lanjut, ada dua metode servis tune-up yang bisa dilakukan:

- Turun tangki: Proses ini melibatkan pembersihan tangki dan penggantian bahan bakar. Biasanya memakan waktu seharian hingga menginap, tergantung jenis kendaraan.

- Pengecekan jalur bensin: Seluruh jalur bahan bakar dari awal hingga akhir diperiksa untuk memastikan tidak ada penyumbatan.

Jika masalah dibiarkan, dalam jangka panjang bisa menyebabkan turun mesin.

"Ngelitik itu tidak bagus, karena membuat kerja mesin lebih berat. Jika sudah parah, biasanya yang harus diganti adalah pompa bensin dan filter bensin," jelas Dayat.

Namun, semua kendala ini dapat dicegah dengan servis rutin dan penggunaan bahan bakar berkualitas. Dengan perawatan yang tepat dan pengecekan berkala, risiko kerusakan akibat BBM oplosan bisa diminimalkan. Rutin melakukan tune-up dan menggunakan bahan bakar yang sesuai spesifikasi kendaraan akan membantu menjaga performa mesin tetap optimal.

× Image