Home > Bisnis

Diserbu Mobil Listrik Cina, Hyundai Alami Penurunan Produksi 30 Persen

Hyundai menghadapi penurunan produksi akibat persaingan dengan mobil listrik impor
Dok. Hyundai
Dok. Hyundai

MOTORESTO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga, menyoroti tantangan yang dihadapi Hyundai dalam industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Meskipun menjadi salah satu pionir dengan investasi besar sejak 2019, pabrikan asal Korea Selatan ini kini mengalami penurunan produksi hingga 30% akibat persaingan dengan mobil listrik impor yang tidak melakukan investasi manufaktur di dalam negeri.

“Kita datang ke sini untuk melihat langsung bagaimana industri kendaraan listrik berkembang di Indonesia, salah satunya Hyundai. Mereka merupakan investor besar dengan investasi Rp28 triliun sejak 2019 hingga 2022, tetapi kini menghadapi masalah akibat masuknya mobil listrik impor yang lebih murah,” ujar Lamhot lewat postingan Instagram @dpr_ri.

Menurutnya, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) dan produsen lain yang telah berinvestasi di Indonesia seharusnya mendapatkan perlindungan agar tidak diperlakukan sama dengan merek yang hanya mengandalkan impor tanpa kontribusi pada ekosistem industri nasional.

“Mereka ini sudah berinvestasi jauh-jauh hari dan menjadi pionir. Jangan disamakan dengan merek yang baru datang dan hanya mengimpor kendaraan,” tambahnya.

Lamhot menegaskan bahwa pihaknya akan membahas isu ini dengan Kementerian Perindustrian untuk mencari solusi yang adil bagi investor otomotif yang telah berkomitmen membangun industri kendaraan listrik di Tanah Air.

Masalah persaingan dengan mobil listrik impor memang menjadi tantangan besar bagi industri otomotif nasional. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan ekosistem EV dalam negeri dan berpotensi mengurangi minat investasi di masa depan.

× Image