Dari Ferrari ke Audi, Begini Perjalanan Karir Mattia Binotto di Formula 1

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Mattia Binotto, seorang insinyur asal Italia, telah lama menjadi sosok yang dikenal di dunia Formula 1. Dengan lebih dari dua dekade pengalaman di dunia motorsport, perjalanan kariernya penuh dengan pencapaian penting, baik sebagai teknisi maupun pemimpin tim. Terbaru, Binotto diumumkan sebagai pemimpin proyek Formula 1 Audi, menggantikan Andreas Seidl, yang akan memulai debutnya di F1 pada tahun 2026.
Awal Karier dan Bergabung dengan Ferrari
Mattia Binotto lahir pada 3 November 1969, di Lausanne, Swiss. Ia menyelesaikan pendidikannya dengan gelar Teknik Kendaraan di École Polytechnique Fédérale de Lausanne pada tahun 1994, diikuti dengan gelar Master dalam Teknik Kendaraan Bermotor dari Universitas Modena dan Reggio Emilia. Pada 1995, Binotto memulai karier profesionalnya dengan bergabung bersama Scuderia Ferrari, tim yang kelak menjadi rumahnya selama lebih dari dua dekade.
Menjadi Pilar Ferrari
Binotto memulai kariernya di Ferrari pada divisi mesin, yang pada saat itu merupakan salah satu departemen kunci dalam tim. Dengan keahlian teknisnya, ia naik ke posisi yang lebih tinggi, menjadi Kepala Departemen Mesin pada tahun 2013. Peran ini memungkinkannya untuk lebih mendalami dan mengelola aspek-aspek teknis yang vital untuk performa tim di ajang Formula 1.
Pada 2016, Binotto diangkat sebagai Chief Technical Officer Ferrari, menggantikan James Allison. Di bawah kepemimpinannya, tim Ferrari kembali mencatatkan hasil positif dengan performa kompetitif di berbagai balapan, meski masih ada tantangan dalam mencapai gelar juara dunia.
Menjadi Kepala Tim Ferrari
Puncak karier Binotto di Ferrari datang pada 2019, saat ia menggantikan Maurizio Arrivabene sebagai Kepala Tim Scuderia Ferrari. Perannya ini menjadikannya sebagai pemimpin langsung dalam menghadapi tantangan besar Formula 1. Di bawah kepemimpinan Binotto, Ferrari kembali menjadi pesaing kuat di ajang F1, meskipun kesuksesan besar yang dinantikan, yaitu gelar juara dunia pembalap, masih belum berhasil diraih.
Namun, masa kepemimpinannya tidak bebas dari kontroversi. Pada akhir musim 2022, setelah beberapa musim yang penuh tantangan, Binotto memutuskan untuk mundur dari posisinya sebagai Kepala Tim Ferrari. Pengunduran dirinya terjadi di tengah spekulasi mengenai masa depannya di tim, dan ia digantikan oleh Fred Vasseur.
Kembali ke Dunia F1 bersama Audi

Setelah meninggalkan Ferrari, banyak yang bertanya-tanya mengenai langkah Binotto selanjutnya. Pada 2024, ia mengumumkan kembali ke dunia Formula 1, namun kali ini dengan tim yang berbeda. Binotto ditunjuk untuk memimpin proyek F1 Audi yang akan memulai debutnya pada 2026. Audi, yang pada awal 2024 mengakuisisi Sauber, memutuskan untuk menggantikan CEO Sauber, Andreas Seidl, dengan Binotto sebagai bagian dari restrukturisasi tim mereka.
Sebagai bagian dari tim Audi, Binotto akan bertanggung jawab atas operasional dan pengembangan teknis tim, serta memastikan proyek ambisius ini berjalan dengan sukses. Dengan pengalaman yang dimilikinya, termasuk keterlibatannya dalam memimpin tim Ferrari menuju kompetisi yang lebih ketat, kehadirannya di Audi dianggap sangat strategis untuk meraih kemenangan di ajang F1 yang semakin kompetitif.