Dibalik Konflik Dagang Mobil Listrik China dan Eropa, BYD Bilang Begini
MOTORESTO.ID,FRANKFURT--Konflik dagang antara industri mobil China dan Eropa terkait harga jual dan bea masuk masih terus berlanjut. Namun, dibalik konflik tersebut masih tersirat harapan para pebisnis negeri Tirai Bambu tersebut menuai laba atas investasinya di Eropa.
Seperti yang diakui pihak BYD yang berharap agar penjualannya di Jerman meningkat pesat dalam enam bulan mendatang. "BYD akan mendapatkan pijakan kuat dalam waktu kurang dari setengah tahun," kata wakil presiden BYD, eksekutif Stella Li.
Li juga mengkritik konflik dagang antara Eropa dan China terkait produksi dan penjualan mobil listrik China di Eropa. Hal itu telah merugikan konsumen khususnya di benua Biru tersebut. "Kami akan menjadi pelaku pasar utama di Eropa," katanya jelang perhelatan Paris Motor Show 14 Oktober mendatang.
Namun, Li seperti dikutip Reuters menolak target penjualan di Jerman. Ia hanya menyebutkan harga produk yang dijual di kisaran antara 25.000 hingga 30.000 Euro. Li juga menilai produsen mobil Eropa tidak kompetitif dan tidak memiliki kepastian produksi dan penjualan mobil listrik. Kebijakan yang ada telah menutup kesempatan terjadinya persaingan sehat dalam industri otomotif.
CEO Volkswagen VW Oliver Blume kepada surat kabar Bild am Sonntag mengatakan Uni Eropa harus mempertimbangkan penyesuaian tarif yang direncanakan terhadap kendaraan listrik buatan China. Ini penting bagi kelonggaran investasi di Eropa.
"Daripada tarif yang menghukum, seharusnya saling memberi kredit atas investasi. Mereka yang berinvestasi, menciptakan lapangan kerja, dan bekerja sama dengan perusahaan lokal harus diuntungkan dengan tarif," kata Blume.