Gunakan Strategi Ini, Mitsubishi FUSO Bidik Target Pasar 41 Persen
MOTORESTO.ID,JAKARTA-- Meraih prestasi menjadi pemimpin pasar selama 53 tahun tentunya bukan masalah mudah. Kemampuan meracik strategi produksi, penjualan hingga purna jual yang tepat menjadi kunci dibalik itu.
Mitsubishi Fuso telah melewati tahapan tersebut hingga menguasai 39,5 persen pangsa pasar tahun lalu. Bahkan tahun 2024 ini produsen kendaraan niaga terbesar asal jepang itu mematok angka pangsa pasar 41 persen
"Kami komitmen terus melakukan inovasi, termasuk mendengarkan kebutuhan konsumen," kata Aji Jaya, Sales and Marketing Director PT Kramayudha Tiga Berlian Motor (KTB) dalam diskusi dengan media belum lama ini.
Produknya akan menjadi solusi bisnis bagi konsumen. Sejumlah program penjualan juga akan dilancarkan ke sejumlah daerah yang berbeda kebutuhannya. Penjualan retail juga akan menjadi perhatian khusus, termasuk di dalamnya sistem digitalisasi yang kini sudah berkembang pesat. Pihaknya akan meningkatkan kualitas 222 diler di tahun 2024 ini.
Terkait kemungkinan bermain di pasar bus penumpang yang terus berkembang, Aji tidak menutup kemungkinan tersebut. "Kami masih terus mempelajarinya," katanya. Di kelas bus ada kategori bus besar dan mikro bus. Pihaknya saat ini masih masih fokus bermain di pasar mikro bus atau LDT. Di kelas ini ada segmen enam dan empat ban yang sangat menjanjikan.
Di pasar LDT ini Fuso menguasai pasar sebesar 53 persen dan tahun 2024 ditargetkan sebesar 56,8 persen atau naik 1,8 persen. Sedangkan di pasar MDL, Fuso menguasai pasar sebesar 18 persen dan ditargetkan menjadi 20 persen tahun 2024 atau naik 2 persen. "kami akan terus mempertahankan posisi ini sebagai market leader,|" kata Aji.
Bergairahnya ekonomi Indonesia setelah pandemi Covid-19 telah mendorong meningkatnya kembali penjualan kendaraan niaga di Tanah Air. Di sektor logistik yang terus berkembang, kebutuhannya bervariasi.
Hadirnya jalan tol yang terhubung di antar kota di Indonesia mendorong penguasaha melakukan operasi kendraan jadi lebih jauh. Itu disiasati, dengan penambahan tangki bahan bakar yang biasanya 200 liter jadi 400 liter. "Imprivement itu sudah diterima pasar," katanya.
Dari sejumlah segmen yang ada seperti pertambangan, perkebunan, manufaktur, konstruksi dan logistik, sektor bisnis yang masih memberikan kontribusi besar pada penjualan adalah sektor logistik.
Sektor perkebunan dan pertambangan kondisinya tidak lebih baik dari 2022. ini akibat gejoak ekonomi berdampak pada pemrintaan komoditi itu. nikel turun, sawit turun. " Jadi sektor tambang dan perkebunan ini kami masih anggap stagnan yang tumbuh logistik," kata Aji.