MOTORESTO.ID, JAKARTA - Indonesia menjadi pelopor dalam memperkenalkan Chery Omoda E5 ke dunia, dengan peluncuran resmi yang dijadwalkan pada tanggal 5 Februari oleh PT. Chery Sales Indonesia. Kendaraan ini mengusung teknologi baterai Lithium Ferrous Phosphate (LFP) yang terkenal tangguh dan mampu mengatasi berbagai tekanan.

Keunggulan utama baterai LFP terletak pada penggunaan bahan dasar yang tidak melibatkan nikel, sehingga biaya produksinya menjadi lebih terjangkau. Lebih lanjut, cadangan bijih besi dan fosfat pada baterai ini lebih melimpah dibandingkan dengan bahan seperti nikel dan kobalt.

Rifkie Setiawan, Head of Brand Departemen PT Chery Sales Indonesia, menegaskan keamanan dan daya tahan baterai LFP. Ia menyatakan, "Baterai LFP memiliki bahan katoda terbuat dari besi fosfat, yang tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Baterai ini juga lebih aman karena tahan panas dan tidak mudah meledak."

Baterai LFP tidak hanya menonjolkan keamanan, tetapi juga ketangguhan, dengan daya tahan terhadap tusukan benda tajam dan stabilitas yang optimal saat terpapar suhu panas. Kemampuan baterai LFP dalam melepas panas secara perlahan, produksi panas yang minimal, suhu awal tinggi untuk reaksi eksotermik, dan kemampuan untuk tidak melepaskan oksigen saat mengalami kerusakan, semakin menambah keunggulan baterai ini.

Chery Indonesia bahkan memastikan bahwa baterai ini dapat melewati banjir dengan ketinggian hingga 45 cm, didukung oleh ground clearance yang tinggi, yaitu 190 mm, dan plat baja untuk melindungi baterai dari benturan.

Baterai LFP Chery OMODA E5 dengan kapasitas 61 kWh menawarkan daya jelajah hingga 430 km dengan metode WLTP dan 505 km dengan metode NEDC untuk satu kali pengisian penuh baterai. Untuk memudahkan pengguna, mobil ini dilengkapi dengan fitur fast charging, memungkinkan pengisian daya dari 30% ke 80% dalam waktu kurang dari 30 menit.