Imola Terakhir di Kalender F1, Max Verstappen: Sebuah Kehilangan yang Sulit Diterima

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Max Verstappen kembali menunjukkan dominasinya dengan meraih kemenangan keempat berturut-turut di Grand Prix Emilia-Romagna yang berlangsung di Sirkuit Imola, Italia. Namun, masa depan sirkuit bersejarah ini di kalender Formula 1 mulai dipertanyakan.
Kepala eksekutif Formula 1, Stefano Domenicali, mengonfirmasi bahwa tidak ada kontrak yang diperpanjang untuk Imola pada musim 2026. Domenicali, yang lahir dan besar tidak jauh dari Bologna, menilai sulit membenarkan dua balapan di Italia mengingat banyak permintaan dari lokasi lain di dunia.
“Kehilangan trek seperti ini sungguh disayangkan. Saya memahaminya dari sisi F1, tentu saja trek baru yang akan kami lalui,” kata Verstappen usai kemenangan di Imola, dikutip dari Reuters (18/5).
Pembalap Red Bull tersebut juga mengungkapkan sisi emosionalnya terhadap Imola yang sangat disukainya. Menurut Verstappen, sirkuit dengan karakteristik unik seperti Imola sangat berbeda dan membuatnya jatuh cinta pada balapan sejak kecil, termasuk saat balapan go-kart.
“Secara pribadi, ketika saya berbicara tentang kenikmatan berkendara, trek seperti inilah yang membuat saya jatuh cinta pada balapan secara umum,” tambah Verstappen.
Keputusan ini berkaitan dengan rencana Formula 1 untuk menambah lokasi baru seperti Madrid pada 2026, serta beberapa negara lain yang tengah mengajukan diri, seperti Afrika dan Thailand. Dengan adanya Las Vegas dan Miami yang baru-baru ini masuk kalender, F1 harus menjaga jumlah balapan tetap 24 putaran, sehingga ada yang harus dikorbankan.
Imola, yang dikenal dengan sirkuit sempit dan gaya lama dengan suasana khas Eropa, kembali ke kalender saat pandemi dan sempat menjadi favorit banyak pembalap. Namun, tantangan infrastruktur dan permintaan modern yang mengharuskan fasilitas yang lebih baik membuat masa depannya dipertanyakan.
Selain Imola, beberapa sirkuit legendaris lain juga menghadapi ketidakpastian, seperti Zandvoort dan Barcelona. Bahkan Spa-Francorchamps, sirkuit favorit para pembalap, akan absen pada beberapa musim sebagai bagian dari kesepakatan kalender.
Verstappen menutup komentarnya dengan nada realistis, mengakui bahwa meski kehilangan sirkuit bersejarah ini terasa berat, perkembangan bisnis dan olahraga harus berjalan seiring.
“Ketika Anda mulai menonton Formula Satu, selalu ada beberapa lintasan di mana Anda melihat betapa sulitnya menguasai lintasan tersebut dan sejarah yang melekat padanya. Itu jelas memalukan bagi saya pribadi, tetapi apa yang dapat saya lakukan?”