Toyota Peringati 50.000 Pemilik Kendaraan di AS Soal Kantong Udara, Ada Apa Lagi?
MOTORESTO.ID,TOKYO--Masalah gangguan kantong udara pada kendaraan kembali muncul sebagai persoalan serius. Kali ini Toyota mendesak pemilik 50.000 kendaraan tua di AS agar segera melakukan perbaikan. Pasalnya inflator kantung udara buatan Takata dapat meledak setiap saat dan dapat mengancam keselamatan mereka.
Peringatan “Jangan Berkendara” mencakup beberapa model produsen mobil terbesar di dunia dari tahun 2003 hingga 2005. Menurut laman BBC News, Selasa (30/1), sejak tahun 2009, lebih dari 30 kematian telah dikaitkan dengan inflator kantung udara yang diproduksi oleh Takata. "Jika airbag mengembang, bagian dalamnya kemungkinan besar akan meledak dan mengeluarkan pecahan logam tajam," kata manajemen Toyota.
Kendaraan yang dianggap bermasalah terkait kantong udara adalah Corolla model 2003-2004, Corolla Matrix 2003-2004, dan RAV4 2004-2005. Mencuatnya masalah inflator kantung udara Takata telah mengakibatkan penarikan keselamatan industri otomotif terbesar dalam sejarah. Kasus ini telah melibatkan lebih dari 100 juta produk dan lebih dari 20 produsen mobil ternama.
Setelah lebih dari satu setengah dekade melakukan penarikan, tuntutan hukum, dan investigasi kriminal di AS, Takata mengajukan kebangkrutan pada tahun 2017. Asetnya dijual ke Key Safety Systems milik Tiongkok, dengan harga sekitar $1,6 miliar (£1,3 miliar).
Kasus Uji Sertifikasi
Selain kantong udara, produsen otomotif nomor wahid Japang tersebut pekan ini harus menghentikan pengiriman beberapa kendaraannya. Langkah itu terpaksa dilakukan karena adanya penyimpangan dalam uji sertifikasi mesin diesel yang dikembangkan Toyota Industries.
Investigasi menemukan karyawan Toyota Industries memanipulasi tes keluaran tenaga kuda. Mesin yang terkena dampak digunakan pada 10 model yang dijual secara global, termasuk van Hiace dan kendaraan sport Land Cruiser, kata Toyota.
Toyota juga berupaya menyelesaikan kasus pelanggaran di Daihatsu, setelah perusahaan tersebut mengakui memalsukan uji keselamatan sejak lebih dari tiga dekade.
Akhir tahun lalu, kantor pusat Daihatsu digerebek kementerian transportasi Jepang dan pengiriman kendaraan secara global ditangguhkan. Pemerintah telah mencabut sertifikasi tiga model Daihatsu.
Ketika ditanya minggu ini tentang skandal di anak perusahaan Toyota, Presiden Koji Sato mengakui bahwa para pekerja merasakan tekanan untuk mengambil jalan pintas dalam industri yang sangat kompetitif.
“Kami menyadari bahwa tidak hanya masyarakat di lokasi pengujian tetapi juga manajemen tidak memiliki pemahaman yang baik tentang sertifikasi,” kata Sato.