DFSK Siap Produksi Kendaraan Listrik, Ini Alasannya
MOTORESTO.ID, JAKARTA--Kebijakan pengembangan industri kendaraan listrik yang dicanangkan pemerintah telah sejalan dengan strategi pengembangan kendaraan listrik DFSK di Tanah Air.
Secara keseluruhan, pabrik DFSK yang sudah berdiri sejak 2017 ini memiliki kapasitas produksi maksimal hingga 50 ribu unit per tahun. Kapasitas ini bisa diatur secara fleksibel karena kemampuan produksi kendaraan milik DFSK sudah didukung dengan teknologi robotik dan sumber daya manusia (SDM) yang terlatih.
"Kendaraan listrik sudah menjadi salah satu agenda DFSK ketika memulai bisnis di Indonesia, dan perlahan kami akan terus mempersiapkannya. Teknologi kendaraan listrik sudah menjadi DNA DFSK karena pusat R&D yang dimiliki sudah sejak lama mengembangkannya dan menghasilkan berbagai kendaraan yang dibutuhkan oleh konsumen di seluruh dunia," kata Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad, Rofiqi dalam keterangan tertulisnya Jumat (18/12).
Teknologi robotik yang diusung Pabrik DFSK sudah mencapai 90 persen untuk proses produksi. teknologi robotik ini mengadopsi lengan robotik yang mendapatkan dukungan operasi otomatis melalui pemanfaatan internet untuk koordinasinya.
Penggunaan teknologi robotik ini berfungsi untuk memaksimalkan kualitas pengerjaan SDM DFSK dalam menghasilkan kendaraan listrik. Mengingat kendaraan listrik yang diusung DFSK memiliki teknologi yang sangat canggih dan membutuhkan tingkat presisi pengerjaan sangat tinggi untuk menghasilkan sebuah produk nan aman, bisa diandalkan, canggih, serta kompetitif di pasar.
DFSK sudah merancang pabrik yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten sanggup untuk memproduksi berbagai jenis kendaraan, mulai dari kendaraan internal combustion engine (ICE) hingga kendaraan listrik. Oleh sebab itu, DFSK kemudian mengadopsi berbagai teknologi produksi terkini dan modern sehingga memenuhi status sebagai industri 4.0.
"Pemanfaatan fasilitas perakitan DFSK di Cikande akan membuat harga jual kendaraan listrik kami akan lebih terjangkau dari sebelumnya. Selain itu, penggunaan komponen lokal untuk meningkatkan TKDN juga akan memberikan stimulus bagi industri pendukung otomotif," tutur Rofiqi.