Beranda » Blog » Bagaimana Kondisi Ban Mobil Anda Saat Ini?

Bagaimana Kondisi Ban Mobil Anda Saat Ini?

motoresto.id/,JAKARTA–Fungsi ban bagi sebuah kendaraan bermotor sangat vital. Posisinya yang bersentuhan langsung dengan berbagai permukaan jalan menuntutnya untuk selalu dalam kondisi prima. Karena itu bagi pemilik kendaraan perlu memahami terkait kondisi dan kapasitas kemampuan ban agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan saat di perjalanan.

Laman resmi Toyota Astra Newsroom membagikan beberapa hal yang wajib diperhatikan terkait ban mobil anda.

1. Fungsi Ban Mobil

Ban bertugas menopang seluruh beban mobil berikut isinya dan itu sesuai dengan ketentuan tertulis yang tertera pada dinding ban. Makanya, ada aturan mengenai beban maksimal yang boleh diangkut supaya ban tidak kelelahan akibat memikul beban terlalu besar yang berisiko pecah.

Fungsi lainnya yang sering dilupakan adalah untuk menyerap benturan, bahkan yang pertama sebelum dibantu suspensi. Dinding ban dibuat dengan memperhitungkan tingkat kekenyalan tertentu agar mempunyai kemampuan meredam benturan.

Wuling Xingguang 560 Meluncur di China, Hadir dengan 3 Opsi Powertrain

Ban meneruskan injakan kaki di pedal gas dalam bentuk tenaga dari mesin. Ban mobil butuh daya cengkeram agar dapat meneruskan tenaga dengan baik. Sama ketika Anda melakukan pengereman, karena seluruh beban mobil langsung bertumpu di ban, khususnya depan.

Ban harus punya daya cengkeram yang pas supaya dapat berbelok dengan aman. Dinding ban bertugas meredam gaya lateral saat berbelok dan telapak ban menjaga daya cengkeram. Dapat berbahaya andai ban tidak bisa melaksanakan tugasnya saat berbelok, apalagi di kecepatan tinggi, jalan licin dan muatan mobil penuh.

2. Periksan Tekanan Udara Ban

Tekanan udara ban yang terlalu rendah, membuat dinding ban tidak berdiri kokoh seperti seharusnya, bahkan dapat menekuk kalau terlalu kempis. Ketika mobil melaju, defleksi pada dinding ban bakal lebih tinggi dari normal dan berisiko merusak anyaman kawat baja di dinding ban.

Ditambah muatan mobil yang berlebihan, risiko ban meletus semakin besar. Selain itu, tekanan ban yang terlalu rendah juga membuat manuver terasa berat. Gerakan dinding ban yang terlalu besar akibat terlalu empuk, dapat membuat velg berbenturan dengan aspal ketika menabrak lubang. Setiap ban kendaraan telah memiliki daya angkut yang berbeda sesuai ketentuan dari pabrik.

Khusus di Korsel, Hyundai akan Perluas Jaringan pengisian Daya PnC untuk EV

Ban dengan tekanan udara lebih tinggi dari normal memang lebih aman dari risiko meletus, namun tetap bisa terjadi kalau telapak ban sudah menipis sehingga permukaan jalan langsung bertemu dengan anyaman baja di balik telapak ban.

Selain itu, handling ban juga menjadi terlalu ringan, daya cengkeram ban turun karena bidang kontak berkurang, dan ban terasa keras saat ada benturan.

3. Periksa Kondisi Telapak Ban

Telapak ban yang aus, bahkan sampai tidak ada alurnya, mempunyai potensi meletus karena berhubungan langsung dengan permukaan jalan yang panas. Tread Wear Indicator (TWI) di beberapa titik ban menjadi gambaran mengenai tingkat keausannya.

Selain itu, telapak ban yang aus akan kesulitan melaju di jalan licin karena daya cengkeramnya menurun drastis. Dengan muatan mobil full, semakin sukit mengendalikan ban mobil yang telapaknya sudah aus. Segera ganti ban ketika batas TWI sudah terlewati.

Citroen Perkenalkan ELO, Mobil Konsep Listrik dengan Ruang Hidup Berjalan

Tidak perlu menunggu telapak ban aus merata baru diganti karena berisiko pada keselamatan berkendara. Periksa risiko benjolan pada ban sebagai pertanda adanya anyaman benang atau kawat penguat konstruksi ban yang putus.

Kalau sudah ada benjolan, artinya ketahanan ban sudah tidak sama. Ban akan lebih mudah pecah karena ada beberapa bagian ban yang tidak lagi kuat menahan gerakan ban. Jika terdapat garis-garis halus atau retakan pada permukaan atau dinding ban, maka ban harus segera diganti.

4. Bersihkan Kerikil dari Telapak Ban

Jangan lupa bersihkan telapak ban dari kerikil. Apalagi kalau kerikil tersebut sampai menutup alur telapak ban yang punya kewajiban untuk membuang air yang tergenang saat dilintasi. Selain itu, kerikil yang dibiarkan menancap di telapak ban dapat merusaknya hingga berkarat dan bocor.

5. Spooring dan Balancing

Fungsi spooring adalah untuk mengatur keselarasan kaki-kaki mobil. Karena sistem suspensi dan kemudi yang baik akan membuat kerja ban lebih ringan dan memudahkan pengendalian. Sedangkan balancing akan membuat putaran ban tetap stabil dan membuat mobil dapat bergerak aman saat kecepatan tinggi.

6. Perhatikan Kondisi Pentil Ban

Secara perlahan udara akan keluar lewat pentil ban yang rusak. Tekanan udara ban akan turun di bawah normal bahkan habis bila Anda tidak memeriksanya secara rutin. Situasi ini berubah menjadi masalah saat berkendara jarak jauh sehingga berujung pada ban meletus.

7. Rotasi Ban Saat Servis Berkala

Sebaiknya melakukan rotasi ban setiap 10.000 km atau 6 bulan, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu, saat servis berkala di bengkel resmi Toyota. Rotasi seluruh ban membuat tingkat keausan ban lebih merata. Ditambah, ada kecenderungan telapak ban depan lebih cepat aus lantaran memegang beban paling besar.

8. Dilarang Pakai Ban Vulkanisir

Ban vulkanisir lebih mudah meletus dan mengelupas karena hanya berupa tambahan lapisan karet yang diberikan alur baru. Selain itu, tidak ada jaminan mengenai kualitas bahan lapisan karet yang dipakai. Untuk mencegahnya, gunakan ban baru dengan kualitas terjamin yang dapat dibeli di bengkel resmi Toyota.

9. Periksa Ban Mobil Saat Servis Berkala

Saat servis berkala, tugas monitoring kondisi ban bisa dibantu teknisi bengkel resmi Toyota yang bertugas. Petugas akan memberikan saran untuk mengganti ban atau memperbaikinya apabila langkah itu perlu dilakukan.