Kanada Bakal Hapus Tarif Tinggi untuk Mobil Listrik China

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Pasar mobil listrik Kanada bisa segera mengalami perubahan besar. Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk mencabut tarif 100 persen terhadap impor kendaraan listrik (EV) asal China, sebuah kebijakan yang diterapkan tahun 2024 oleh pemerintah sebelumnya di bawah Justin Trudeau.
Tarif tinggi itu awalnya dimaksudkan untuk melindungi industri otomotif domestik dan AS dari impor yang dianggap bersubsidi negara. Namun, seiring waktu, prioritas ekonomi berubah, begitu pula strategi perdagangan Kanada.
Menurut laporan The Wire China, keputusan resmi bisa diumumkan kapan saja. Insiden ini datang menjelang pertemuan Carney dengan Presiden China Xi Jinping pada KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Korea Selatan. Langkah ini diyakini sebagai bagian dari upaya “mereset” hubungan perdagangan antara Ottawa dan Beijing.
"Hubungan dibangun kembali seiring waktu, terutama ketika sebelumnya telah berubah, bahkan memburuk, Dan ada banyak hal yang bisa kita kembangkan bersama." ujar Carney, dikutip dari CBC.
Jika tarif 100 persen dicabut dan dikembalikan ke level 6,1 persen, dampaknya bisa signifikan. Pasar EV Kanada berpotensi kedatangan mobil listrik China dari merek-merek seperti BYD, NIO, XPeng, dan Zeekr, yang menawarkan harga lebih terjangkau dibandingkan Tesla atau Rivian. Hal ini diprediksi akan membuat konsumen Kanada berpikir ulang sebelum memilih EV mahal dari merek Amerika.
Selain membuka akses untuk kendaraan listrik China, kebijakan ini juga dipandang sebagai langkah strategis Kanada untuk memperbaiki hubungan ekonomi dengan China sekaligus memperkuat ekspor Kanada. Para analis menilai, keputusan ini bisa menandai titik balik yang penting bagi industri otomotif dan transisi energi bersih di Kanada.
