Ternyata Ini Alasan Mitsubishi Pilih Mesin Turbo 1.5L untuk Destinator

MOTORESTO.ID, JAKARTA — Saat tren elektrifikasi sedang digencarkan di industri otomotif Indonesia, Mitsubishi Motors justru memilih pendekatan berbeda dalam peluncuran Mitsubishi Destinator. SUV terbaru ini tidak membawa teknologi hybrid maupun listrik, melainkan tetap mengandalkan mesin bensin turbo 1.5L berkode 4B40, lengkap dengan transmisi CVT dan lima mode berkendara.
Langkah Mitsubishi ini terbilang cukup mengejutkan, mengingat semakin banyak merek lain mulai memperkenalkan lini elektrifikasi mereka. Namun, Mitsubishi punya alasan kuat. Mereka meyakini bahwa mesin konvensional pun masih bisa menghadirkan efisiensi tinggi dengan pengembangan teknologi yang tepat.
“Kami memilih mesin 1.5L dengan intercooler karena ingin memberikan kombinasi performa dan efisiensi yang optimal. Mesin yang lebih besar memang bertenaga, tapi efisiensinya menurun,” ujar Masahiro Ito, Chief Product Specialist Mitsubishi Motors Corporation, dalam sesi peluncuran Destinator (17/7).
Mesin generasi terbaru ini diklaim mampu menyemburkan tenaga maksimum 160,9 hp dan torsi puncak 250 Nm. Kombinasi water intercooler dan water injection memungkinkan sistem pembakaran lebih efisien serta suhu kerja mesin tetap stabil, baik saat akselerasi maupun saat menempuh jarak jauh.
"Jika menggunakan mesin yang terlalu besar, misalnya di atas 1.500 cc, memang tenaganya lebih besar, tapi belum tentu efisien. Jadi kalau ditanya apa benefit-nya, kami ingin memberikan performa yang sangat baik untuk kendaraan sebesar ini, dengan konsumsi bahan bakar yang tetap terjaga.” tambahnya.
Destinator juga dilengkapi teknologi Active Yaw Control (AYC), sebuah sistem yang mengatur distribusi torsi antara roda depan kiri dan kanan guna meningkatkan stabilitas saat menikung. Fitur ini sebelumnya dikenal lewat performa mobil rally Mitsubishi dan kini dibawa ke SUV keluarga.
Meski tak menyediakan opsi transmisi manual (MT), pilihan CVT terbaru serta mode berkendara membuat pengendalian mobil ini tetap responsif dan adaptif sesuai kondisi jalan. Dengan konfigurasi tersebut, Mitsubishi menargetkan performa tinggi namun tetap hemat bahan bakar, menjawab kebutuhan konsumen yang belum siap beralih ke kendaraan listrik.