Suzuki Fronx Rakitan Cikarang Siap Masuki Pasar ASEAN, Ekspor Dimulai Akhir 2025

MOTORESTO.ID, JAKARTA – Suzuki Fronx kini resmi diproduksi secara lokal di Indonesia, tepatnya di pabrik Suzuki di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Produksi lokal ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen di dalam negeri, tetapi juga sebagai langkah strategis Suzuki Indonesia menjadikan Tanah Air sebagai basis ekspor untuk pasar ASEAN.
President Director PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) dan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Minoru Amano, mengungkapkan bahwa distribusi unit Fronx untuk konsumen Indonesia akan dimulai pada Juli 2025.
“Bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik, kami juga akan mengekspor Fronx ke berbagai negara dengan standar global,” ujar Amano dalam seremoni peluncuran di Jakarta.
Suzuki Fronx yang dirakit di Indonesia akan menyasar pasar regional, terutama negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Ekspor direncanakan mulai dalam 3 hingga 4 bulan ke depan.
Dari sisi produksi, Managing Director PT Suzuki Indomobil Motor, Sodiq Wicaksono, menambahkan bahwa Fronx dirakit menggunakan sistem mix production. Yakni berbagi jalur produksi yang sama dengan model lain seperti Suzuki XL7 dan Ertiga. Meski tak menambah jalur baru, Suzuki tetap melakukan penambahan peralatan untuk mendukung lini produksi Fronx.
“Untuk produksi Fronx, kami tidak menambah line produksi baru, melainkan menggunakan sistem mix production dengan model seperti XL7 dan Ertiga dalam satu line. Namun, ada penambahan equipment,” jelas Sodiq.
Produksi Fronx memiliki kapasitas maksimal sekitar 10.800 unit per tahun, dengan target tambahan 2.000 unit per bulan untuk pasar domestik mulai Juli 2025.
Dari sisi investasi, Suzuki telah menggelontorkan dana lebih dari Rp1 triliun khusus untuk pengadaan komponen Fronx. Mobil ini juga memenuhi standar Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai sekitar 70–75 persen, menjadikannya kompetitif di pasar regional.