Home > Bisnis

Aturan Ganjil Genap Bagi Mobil Hybrid Dihilangkan, Mungkinkah?

Saat ini semakin banyak kendaraan hybrid diproduksi pabrikan Tanah Air
Kendaraan hybrid menjadi alternatif pilihan menarik bagi konsumen selain kendaraan listrik.  (ilustrasi)  dok Motoresto.id
Kendaraan hybrid menjadi alternatif pilihan menarik bagi konsumen selain kendaraan listrik. (ilustrasi) dok Motoresto.id

MOTORESTO.ID,JAKARTA-- Mobil berpenggerak tenaga hybrid diusulkan untuk mendapat perlakuan bebas larangan ganjil genap di jalan raya khususnya saat pemberlakuan ganjil genap diterapkan. "Kami mengusulkan agar ganjil genap buat mobil hybrid dihilangkan," kata JHL Founder, Heri Hermawan Lo, di sela peluncuran BAIC J40 Plus, Senin (2/6).

Menurutnya gagasan ini muncul karena secara bertahap jumlah kendaraan hybrid terus bertambah di jalan raya. Bahkan sejumlah pabrikan juga telah memproduksi kendaraan hybrid di Tanah Air. Selain lebih hemat BBM dibanding kendaraan konvensional, kendaraan hybrid juga menjadi pilihan masyarakat selain kendaraan listrik yang ramah lingkungan.

PT JHL Internasional Otomotif (PT JIO), perusahaan perakitan otomotif dan PT JIO Distribusi Indonesia (PT JDI), Agen Pemegang Merek (APM) kendaraan bermotor roda empat merk BAIC di Indonesia, saat ini telah memproduksi secara lokal BAIC BJ 40 Plus.

Bahkan saat pameran Gaikindo Indonesia International Autoshow (GIIAS) 2025 mendatang akan segera memasarkan BAIC BJ 30 hybrid. "Ke depan kami akan melanjutkan proses perakitan lokal untuk model lainnya seperti BAIC BJ-30 Hybrid,” kata Dhani Yahya, Chief Operating Officer BAIC Indonesia pada kesempatan yang sama.

Saat ini dari pabrik barunya di Purwakarta ini, PT BAIC Indonesia mampu memproduksi sekitar 800 unit perbulan BAIC BJ 40 Plus.Dengan lokalisasi tersebut akan menuai banyak manfaat, selain keuntungan finansial bagi negara juga lapangan pekerjaan khususnya tenaga ahli lokal yang mampu menyerap ilmu dari pabrikan di China.

Apalagi di Indonesia terdapat lebih dari 155 perusahaan industri komponen dan 900 lebih komponen kecil. "Ini akan membuka peluang bagi berkembangnya industri lokal, kata Dr Setia Diarta, Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin.

× Image