Jajal Citroen e-C3, Mobil Listrik Prancis Cocok Untuk Mobilitas Harian

MOTORESTO.ID JAKARTA - Citroën e-C3 menyasar segmen mobil listrik entry-level yang kini tengah berkembang di Indonesia. Mobil ini ditujukan bagi pengguna urban yang membutuhkan kendaraan hemat energi namun tetap stylish, nyaman, dan praktis untuk penggunaan harian.
Ditenagai oleh motor listrik Permanent Magnet Synchronous Motor, Citroën e-C3 menghasilkan tenaga maksimum 57 PS (sekitar 42 kW) dan torsi puncak 143 Nm. Mobil ini mampu melaju dari 0 hingga 60 km/jam dalam waktu hanya 6,8 detik, dengan kecepatan maksimum mencapai 107 km/jam. Performa tersebut sudah mencukupi untuk kebutuhan berkendara dalam kota maupun perjalanan antar kota dalam radius menengah.
Untuk sumber energinya, e-C3 dibekali baterai lithium-ion berkapasitas 29,2 kWh yang memungkinkan mobil menempuh jarak hingga 320 km dalam sekali pengisian daya, berdasarkan standar ARAI India. Ini menjadikannya salah satu mobil listrik dengan jarak tempuh terbaik di kelasnya.
Rasa Berkendara
Dari kesan pertama, Citroën e-C3 langsung menunjukkan DNA kenyamanan yang menjadi ciri khas pabrikan asal Prancis tersebut. Suspensinya terasa empuk, mampu meredam jalanan bergelombang, polisi tidur, maupun aspal rusak dengan baik. Rasa berkendara yang halus ini membuat perjalanan harian menjadi lebih santai dan tidak melelahkan. Mengandalkan motor listrik bertenaga 42 kW atau setara 57 hp, Citroën e-C3 memang bukan yang tercepat di kelasnya. Namun, torsi instan yang menjadi ciri khas kendaraan listrik tetap hadir dan membantu mobil ini lincah saat stop-and-go di kemacetan kota. Untuk penggunaan dalam kota, performanya tergolong cukup, meskipun terasa sedikit tertahan saat dibawa ke kecepatan tinggi atau menyalip cepat di jalan tol.
Setir Ringan, Manuver Mudah
Citroën e-C3 dibekali kemudi yang ringan, membuatnya mudah dikendalikan dalam kondisi lalu lintas padat atau saat parkir di tempat sempit. Namun, bagi yang menginginkan handling tajam seperti mobil sport, setelan kemudi ini lebih condong ke arah santai dan relaks.
Kabin Lapang, Suara Mesin Sunyi
Masuk ke dalam kabin, posisi duduk terasa tinggi, memberikan visibilitas yang baik ke segala arah. Ruang kepala dan kaki di depan maupun belakang juga terasa lega untuk sebuah city car. Karena ini mobil listrik, suara mesin hampir tak terdengar. Namun demikian, suara ban dan angin mulai terasa ketika mobil dibawa ke kecepatan tinggi.
Regenerative Braking Minim, Mirip Rasa Mobil Bensin
Salah satu hal yang menarik adalah karakter pengereman regeneratif yang minim. Berbeda dari mobil listrik lain yang terasa seperti “ngebut” berhenti sendiri saat pedal gas dilepas, e-C3 justru terasa lebih natural seperti mobil bensin biasa. Hal ini bisa jadi kelebihan atau kekurangan, tergantung preferensi pengemudi.
Citroën e-C3 menawarkan pengalaman berkendara yang nyaman, praktis, dan tenang untuk penggunaan harian di perkotaan. Meski bukan yang paling bertenaga atau paling canggih, mobil ini cocok bagi mereka yang mengutamakan kenyamanan berkendara dan ingin tampil beda di tengah ramainya pasar mobil listrik.