Home > Mobil

BYD Bakal Fokus Kembangkan Teknologi PHEV, Tinggalkan Kendaraan EV?

BYD akan fokus ke teknologi PHEV sebagai respons strategi pasar Eropa dan permintaan konsumen
Dok. Coaches Database
Dok. Coaches Database

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- BYD, raksasa otomotif asal China yang dikenal sebagai salah satu produsen kendaraan listrik terkemuka dunia, mengumumkan perubahan strategi besar. Kini, perusahaan akan lebih memfokuskan inovasi dan produksinya pada kendaraan hibrida plug-in (PHEV), atau yang disebut juga sebagai mobil berbahan bakar “campuran”.


Perbedaan utama antara kendaraan listrik (EV) dan hibrida plug-in terletak pada sumber tenaga. Kendaraan listrik sepenuhnya menggunakan motor listrik yang ditenagai baterai yang dapat diisi ulang melalui sumber listrik eksternal, tanpa mesin pembakaran internal (ICE).

Sedangkan hibrida plug-in mengombinasikan motor listrik dan mesin bensin atau diesel. Artinya, pengemudi dapat menggunakan tenaga listrik untuk perjalanan pendek, namun tetap memiliki cadangan mesin pembakaran untuk jarak tempuh lebih jauh.

Mengapa BYD beralih fokus?

“Tidak semua orang siap untuk listrik. Kami butuh sesuatu yang lain untuk meyakinkan pelanggan.” kata Maria Grazia Davino, Direktur Pelaksana Regional BYD di Eropa dikutip dari Coaches Database

Keputusan ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan pasar Eropa, di mana sebagian konsumen masih ragu beralih sepenuhnya ke listrik dan infrastruktur pengisian daya belum merata.

BYD juga menghadapi tekanan tarif baru pada kendaraan listrik baterai buatan China di Eropa tahun 2024, sehingga mempercepat strategi impor hibrida dan rencana perakitan lokal di benua tersebut. Strategi ini sudah membuahkan hasil, dengan penjualan kuartal pertama 2025 mencapai 37.000 unit, naik drastis dari 8.500 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Selain meluncurkan dua model hibrida plug-in di Jerman tahun ini, BYD juga berencana memperkenalkan model entry-level Dolphin Surf dan memperluas lini premium Denza di Eropa.

× Image