Home > Tips

FTUI Gelar Seminar Tentang EV Safety Awareness Sharing Session

Bekali Mahasiswa dengan Wawasan Keselamatan Kendaraan Listrik
Dok. Bincang-Bincang Mobil. 
Dok. Bincang-Bincang Mobil.

MOTORESTO.ID DEPOK – Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) melalui RCAVe (Research Center for Advanced Vehicle University of Indonesia), dengan dukungan dari Voltron Indonesia dan DFSK Seres, mengadakan EV Safety Awareness Sharing Session di kampus FTUI, Depok. Acara ini bertujuan meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai keselamatan kendaraan listrik (EV), membekali mereka dengan wawasan mendalam tentang teknologi EV, potensi risiko, serta langkah mitigasi dalam transisi menuju mobilitas berkelanjutan.

Para pakar industri kendaraan listrik dan keselamatan hadir sebagai pembicara, di antaranya Aditya P. Siregar (Automotive Expert & Mediapreneur), Mahaendra Gofar (Sustainable Mobility Expert), Abdul Rahman Elly (CEO & Founder Voltron Indonesia), serta RB Doni Putra Okten (Head of Sales & Marketing PT Sokonindo Automobile).

Dalam sesi diskusi yang interaktif, peserta mendapatkan wawasan seputar sejarah kendaraan listrik di Indonesia, tantangan adopsi, mitos-mitos yang berkembang, serta isu keselamatan seperti battery thermal runaway, risiko kebakaran baterai, dan prosedur darurat dalam kecelakaan kendaraan listrik.

Direktur RCAVe, Prof. Dr. Ir. Feri Yusivar, M.Eng, menekankan pentingnya keselamatan dalam penggunaan kendaraan listrik, terutama bagi mahasiswa UI yang akan menjadi pemimpin industri ini di masa depan. “Dengan meningkatnya jumlah EV di Indonesia, pemahaman tentang teknologi baterai, infrastruktur pengisian daya, serta prosedur keselamatan menjadi semakin krusial,” ujarnya.

Salah satu topik menarik dalam acara ini adalah lima mitos seputar kendaraan listrik, termasuk kekhawatiran terhadap daya jelajah (range anxiety), biaya kepemilikan, tantangan pengisian daya (charging anxiety), dampak penggunaan EV dalam kondisi cuaca ekstrem, serta umur pakai baterai. Para peserta juga diajak memahami pentingnya sistem tegangan tinggi dan baterai lithium-ion, terutama bagi mereka yang bekerja dengan EV atau bertindak sebagai responden pertama dalam keadaan darurat.

Selain itu, acara ini membahas peran infrastruktur pengisian daya dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Voltron Indonesia, sebagai jaringan SPKLU terbesar di Indonesia, berbagi strategi pengembangan infrastruktur yang lebih luas dan inklusif. Abdul Rahman Elly menyoroti pentingnya teknologi auto-cutoff dan thermal management systemdalam memastikan pengisian daya yang aman dan menghindari risiko seperti overheating dan over-voltage.

Dari segi ekonomi, RB Doni Putra Okten membandingkan biaya operasional kendaraan listrik dengan mobil berbahan bakar fosil. “Biaya energi kendaraan listrik jauh lebih hemat. Sebagai contoh, DFSK Gelora E memiliki efisiensi 71% lebih tinggi dalam setahun dibandingkan kendaraan bensin, serta biaya perawatan yang 50% lebih rendah karena tidak membutuhkan penggantian oli dan filter secara berkala,” jelasnya.

Dengan meningkatnya kesadaran mahasiswa mengenai kendaraan listrik dan aspek keselamatannya, acara ini menjadi momen penting dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan industri EV yang lebih aman serta berkelanjutan di Indonesia.

× Image