Jarang Terekspose di Indonesia, Suzuki Ini Ternyata Kei Car Legendaris yang Langka

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Suzuki Fronte mungkin bukan nama yang familiar bagi banyak orang di Indonesia, tetapi di Jepang, mobil ini adalah salah satu legenda di segmen kei car. Diproduksi dari tahun 1962 hingga 1989, Fronte menjadi cikal bakal dari Suzuki Alto yang masih eksis hingga saat ini. Dengan desain mungil dan mesin kecil yang irit, Fronte pernah menjadi solusi mobilitas perkotaan di zamannya.
Dari Jepang ke Indonesia
Suzuki pertama kali memperkenalkan Fronte sebagai versi sedan dari Suzulight pada tahun 1962. Seiring perkembangan regulasi kei car di Jepang, Fronte mengalami berbagai perubahan, termasuk peningkatan kapasitas mesin dari 360 cc menjadi 550 cc. Salah satu model paling ikonik adalah Suzuki Fronte Coupe, yang dirancang oleh desainer ternama Giorgetto Giugiaro pada awal 1970-an.
Di Indonesia, Suzuki Fronte masuk dalam jumlah yang sangat terbatas, kemungkinan besar melalui jalur Completely Built Up (CBU) pada era 1970-an hingga awal 1980-an. Model yang sempat beredar di Tanah Air adalah Fronte 360 dan Fronte 550, meskipun tidak sebanyak mobil-mobil Suzuki lainnya seperti Carry atau ST20 (Truntung).
Namun, pasar Indonesia saat itu lebih menyukai mobil dengan kapasitas mesin lebih besar, seperti Toyota Kijang, Starlet dan Daihatsu Charade. Selain itu, jaringan servis dan ketersediaan suku cadang yang terbatas membuat Fronte kurang diminati. Kini, mobil ini tergolong langka dan lebih banyak dimiliki oleh kolektor mobil klasik yang tertarik dengan kei car unik dari Jepang.
Suzuki Fronte hadir dengan berbagai konfigurasi mesin sepanjang produksinya. Berikut beberapa spesifikasi utama:
- Fronte 360 (1967–1973) Mesin: 356 cc, 2-tak, 3-silinderTenaga: 25–31 hpSistem pendingin: UdaraPenggerak: Roda belakang (RWD)
- Fronte 550 (1976–1984) Mesin: 539 cc, 4-tak, 3-silinderTenaga: 28–32 hpSistem pendingin: Air-cooled atau water-cooled (tergantung varian)Penggerak: Roda depan (FWD) atau Roda belakang (RWD)
- Fronte Alto (1984–1989) Mesin: 543 cc, 4-tak, 3-silinderTenaga: 29–35 hpSistem pendingin: Water-cooledPenggerak: FWD
Mesin Suzuki Fronte berbeda dengan mesin Suzuki Carry Tuntung (ST20). Suzuki Carry Truntung (ST20) menggunakan mesin LJ50, yang merupakan mesin 539 cc, 2-tak, 3-silinder berpendingin udara dengan tenaga sekitar 28 hp. Mesin ini dikenal sebagai mesin bandel yang juga digunakan di Suzuki Jimny generasi awal. Sementara itu, Suzuki Fronte 360 memakai mesin lebih kecil, yaitu 356 cc, 2-tak, 3-silinder, sedangkan Fronte 550 memiliki mesin 539 cc 4-tak yang lebih efisien bahan bakar dibandingkan Carry Treuntung.
Jadi, meskipun keduanya memiliki kapasitas mesin serupa pada varian tertentu, sistem kerja dan teknologi mesinnya berbeda. Fronte lebih dikhususkan untuk mobil kecil perkotaan, sedangkan Carry Truntung lebih dikhususkan untuk kendaraan niaga ringan.
Kei Car Langka Incaran Kolektor
Meski sulit ditemukan, beberapa unit Suzuki Fronte masih bertahan di Indonesia, terutama di komunitas pecinta mobil klasik. Beberapa pemilik bahkan melakukan restorasi total untuk mengembalikan kondisi aslinya. Fronte Coupe, dengan desain fastback khas Giugiaro, menjadi salah satu model yang paling dicari.
Keberadaan Suzuki Fronte di Indonesia menjadi bukti bahwa kei car tidak hanya populer di Jepang, tetapi juga memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar otomotif Tanah Air. Jika kamu menemukan satu unit dalam kondisi terawat, bisa jadi itu adalah harta karun otomotif yang bernilai.