Home > Tips

Kenali Water Hammer, Begini Cara Mencegahnya!

Water hammer pada kendaraan dapat menyebabkan kerusakan serius seperti piston bengkok hingga blok mesin retak
Water hammer dapat merusak sistem kelistrikan dan mesin kendaraan. (Ilustrasi) Dok Motoresto.id
Water hammer dapat merusak sistem kelistrikan dan mesin kendaraan. (Ilustrasi) Dok Motoresto.id

MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Water hammer atau tekanan kejut air bukan hanya menjadi masalah dalam sistem perpipaan, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada mesin kendaraan, terutama saat melewati banjir. Fenomena ini terjadi ketika air masuk ke dalam ruang pembakaran, menyebabkan tekanan berlebih yang berpotensi merusak komponen mesin. Jika tidak ditangani dengan cepat, kerusakan ini bisa berujung pada biaya perbaikan yang sangat mahal.

Apa Itu Water Hammer?

Water hammer dalam dunia otomotif adalah kondisi ketika air masuk ke dalam mesin kendaraan, terutama ke ruang bakar atau sistem pelumasan. Air yang tidak dapat dikompresi seperti udara akan menyebabkan tekanan berlebih pada piston, yang berujung pada kerusakan komponen mesin. Fenomena ini juga dikenal sebagai hydrolocking.

Ketika air menggantikan udara yang seharusnya dikompresi dalam ruang bakar, tekanan tinggi yang terjadi bisa membuat stang piston bengkok, piston pecah, hingga menyebabkan blok mesin retak. Air juga dapat bercampur dengan oli, mengganggu sistem pelumasan dan meningkatkan suhu mesin secara drastis.

Penyebab Water Hammer pada Kendaraan

Beberapa penyebab utama water hammer dalam kendaraan meliputi:

  1. Menerjang Banjir – Mobil yang melintasi genangan air lebih dari 50 cm berisiko tinggi mengalami water hammer, terutama jika air masuk melalui knalpot atau filter udara.
  2. Pencucian Mobil yang Tidak Tepat – Jika air masuk ke dalam mesin saat proses pencucian, risiko kerusakan tetap ada meskipun tidak sebesar saat melewati banjir.
  3. Arus Air yang Deras – Mengendarai mobil saat arus deras, misalnya di daerah pegunungan saat hujan, bisa menyebabkan air masuk ke dalam sistem pembakaran melalui celah yang tidak terlihat.
Dampak Water Hammer pada Kendaraan

Water hammer dapat menyebabkan berbagai kerusakan serius, di antaranya:

  • Stang Piston Bengkok – Tekanan tinggi yang dihasilkan oleh air yang tidak dapat dikompresi bisa membengkokkan stang piston.
  • Kebocoran Mesin – Sambungan mesin dapat mengalami kebocoran akibat tekanan tinggi dari air yang masuk ke dalam sistem.
  • Mesin Mogok dan Tidak Bisa Dinyalakan – Jika water hammer terjadi, mesin kendaraan bisa mati mendadak dan sulit untuk dinyalakan kembali.
  • Blok Mesin Retak – Dalam kasus yang parah, tekanan tinggi dapat menyebabkan blok mesin retak atau bahkan pecah.
Cara Mencegah Water Hammer pada Kendaraan

Agar kendaraan terhindar dari kerusakan akibat water hammer, berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  1. Hindari Area Banjir – Jika memungkinkan, cari rute alternatif yang lebih aman untuk menghindari risiko water hammer.
  2. Jangan Berkendara Saat Arus Deras – Jika hujan deras terjadi di daerah pegunungan atau jalanan miring, berhenti sejenak untuk menghindari risiko air masuk ke dalam mesin.
  3. Kontrol Kecepatan Saat Melewati Genangan – Jika harus melewati banjir, gunakan kecepatan stabil agar air tidak terdorong masuk ke dalam knalpot atau filter udara.
  4. Cek Kendaraan Setelah Melewati Banjir – Segera lakukan pengecekan di bengkel resmi untuk memastikan tidak ada air yang masuk ke dalam mesin atau sistem pelumasan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mobil Mengalami Water Hammer?

Jika kendaraan mogok setelah melewati banjir atau menunjukkan gejala water hammer, segera hubungi bengkel resmi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Teknisi akan mengecek apakah ada air yang masuk ke dalam mesin dan menentukan apakah komponen seperti piston, stang piston, atau blok mesin perlu diganti.

Kerusakan akibat water hammer biasanya memerlukan biaya perbaikan yang besar, terutama jika blok mesin mengalami retak atau pecah. Oleh karena itu, pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari dampak buruk yang bisa terjadi.

× Image