Perang Harga Mobil Listrik di China, Xiaomi Raih Pesanan Lebih dari 70.000 Unit
MOTORESTO.ID, SHANGHAI--Pemerintah China melalui Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) memperkirakan perang harga yang semakin intensif di antara produsen mobil listrik dan hibrida plug-in tahun ini masih terus terjadi akibat kelebihan pasokan di pasar.
NDRC juga memperkirakan lebih dari 110 model kendaraan energi baru dari total 150 mobil baru diluncurkan tahun ini, sehingga meningkatkan persaingan.
Permintaan pasar untuk kendaraan energi baru, termasuk kendaraan listrik dan hibrida plug-in, diperkirakan akan tumbuh 2,1 juta unit tahun ini. Namun BYD, Aito dan Li Auto, tiga merek NEV teratas, telah merencanakan peningkatan pengiriman sebesar 2,3 juta unit untuk kendaraan energi baru. Hal itu akan memicu kelebihan pasokan.
NDRC seperti dikutip Reuters juga menyebutkan turunnya biaya baterai dan skala ekonomi akan menjadi dua alasan utama penurunan harga NEV, yang berkisar antara 5 hingga 10 persen tahun ini. Terutama di kota selatan Shenzhen, sebuah kota metropolitan dengan adopsi kendaraan listrik yang tinggi.
Mobil BYD dan Denza memimpin pemotongan harga dengan penurunan harga lima model pada bulan April sebesar 7,15 persen hingga 9,7 persen dibandingkan dengan harga di awal tahun. Li Auto terpaksa memangkas harga empat modelnya, mengikuti langkah Tesla dan BYD.
Panen pesanan
Lei Jun, pendiri Xiaomi, Selasa (23/4) mengaku mendapatkan pesanan lebih dari 70.000 mobil listrik SU7 pada hari Sabtu. Hal tersebut membuat perusahaan untuk "100 persen fokus" di pasar Tiongkok selama tiga tahun ke depan. Pembuat ponsel pintar tersebut menargetkan lebih dari 100.000 pengiriman SU7 pada tahun 2024.
Xiaomi meluncurkan mobilnya yang terinspirasi dari tampilan Porsche, akhir bulan lalu. Ia memasuki pasar mobil listrik di China yang ramai dengan banderol harga di bawah $30.000 untuk model dasar. Angka tersebut $4.000 lebih murah dibandingkan model dasar Tesla.
Xiaomi sedang mendiskusikan peningkatan kapasitas produksi dan dukungan biaya lebih lanjut dari pemasok. "Xiaomi juga bermaksud untuk menginvestasikan 11-12 miliar yuan lagi tahun ini dalam bisnis baru termasuk unit otomotif dan sistem operasi seluler untuk ponselnya," kata Lei.