MOTORESTO.ID, JAKARTA -- Xiaomi, perusahaan teknologi terkemuka Tiongkok, telah membuat gebrakan di pasar mobil listrik dengan penjualan model pertamanya yang jauh melampaui perkiraan. CEO Xiaomi, Lei Jun, mengungkapkan bahwa penjualan mobil listrik pertama mereka telah mencapai 3-5 kali lipat dari perkiraan awal. Pengumuman ini disampaikan dalam sebuah siaran langsung di platform Douyin, dengan lebih dari 34 juta penonton.
Mobil listrik Xiaomi, yang terinspirasi dari gaya Porsche, diluncurkan akhir bulan lalu dengan harga yang menarik perhatian, yakni di bawah $30.000 untuk model dasar. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan dengan model dasar Tesla Model 3 di pasar Tiongkok. Meskipun demikian, Xiaomi mengakui bahwa mereka diperkirakan akan mengalami kerugian pada model standar SU7.
Perusahaan telah mempercepat pengiriman model standarnya, SU7, dengan mengirimkan pesanan kepada pembeli lebih awal dari jadwal. Pengiriman ini dimulai di Beijing dan Shenzhen setelah sebelumnya hanya versi terbatas "Founder’s Edition" yang diproduksi sebanyak 5.000 unit yang tersedia untuk pembeli awal.
Lei Jun menegaskan fokus perusahaan pada pengembangan SU7, dengan berjanji untuk meningkatkan iterasi software minimal sekali sebulan. Namun, ia menegaskan bahwa Xiaomi tidak memiliki rencana untuk memproduksi kendaraan off-road.
Sementara itu, Xiaomi juga merencanakan untuk memulai pengiriman model Max bulan ini dan model Pro pada akhir Mei. Meskipun demikian, pertanyaan tentang kemungkinan pengembangan kendaraan sport tidak dijawab oleh Lei Jun selama siaran langsung tersebut.
Kehadiran Xiaomi di pasar mobil listrik telah menciptakan dampak yang signifikan, memicu gelombang penyesuaian harga dan subsidi dari merek kendaraan listrik Tiongkok lainnya dengan model serupa. Kemitraan Xiaomi dengan produsen mobil Tiongkok terkemuka, Great Wall Motor, juga menunjukkan pengakuan terhadap pencapaian Xiaomi dalam menghadirkan mobil listrik dalam waktu singkat, hanya dalam tiga tahun.