Home > Gaya Hidup

Tips Selamat Saat Mengemudi, Kenali Microsleep dan Gejalanya

Pada umumnya microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik.
Jalan tol yang cenderung nyaman dan lurus kerap memicu rasa jenuh saat mengemudi.  dok Motoresto.id
Jalan tol yang cenderung nyaman dan lurus kerap memicu rasa jenuh saat mengemudi. dok Motoresto.id

MOTORESTO.ID,JAKARTA--Dalam beberapa hari terakhir saat libur lebaran, tersiar berita musibah dua kecelakaan di Tol Trans Jawa. Kecelakaan pertama adalah musibah tabrakan mobil Travel Grand Max dengan bus penumpang yang mengakibatkan tewasnya 12 orang penumpang.

Musibah kedua adalah kecelakaan tunggal bus Rosalia Indah di kawasan Batang-Semarang KM 370 A yang menewaskan 7 orang penumpangnya.

Meski saat ini muncul berbagai spekulasi terkait musibah tersebut, namun kuat dugaan salah satu penyebab musibah tersebut adalah microsleep yang dialami pengemudi.

Microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk, pada umumnya microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik. Ruas jalan yang monoton seperti jalan tol juga dapat membuat datangnya rasa jenuh yang lebih cepat dan memicu terjadinya microsleep.

Dalam kenyataannya, tidak semua rasa kantuk membuat seseorang mengalami microsleep. Namun, ada empat hal yang diduga bisa meningkatkan risiko microsleep:

1. Gangguan tidur. Otak menjadi kurang konsentrasi pada siang hari bisa disebabkan gangguan tidur yang mengakibatkan menurunnya kuantitas dan kualitas waktu tidur seperti insomnia dan sleep apnea

2. Kerja shift malam. Bila kamu sering bekerja shift malam salah satu risikonya, yakni bisa mengurangi waktu tidur karena adanya pergeseran waktu tidur. Microsleep sangat mungkin terjadi saat masa transisi waktu tidur

3. Memiliki utang tidur. Bila kamu sering tidur malam kurang dari 6 jam bisa menyebabkan kamu memiliki hutang tidur. Banyaknya hutang tidur bisa meningkatkan risiko mengalami microsleep sewaktu-waktu

4. Pengobatan. Salah satu efek samping dari meminum obat-obatan, yakni mengantuk. Bila kamu juga kurang tidur, maka efek samping tersebut bisa memperparah rasa kantuk

Bahaya microsleep

Jika dibiarkan, kebiasaan microsleep bisa menimbulkan bahaya bagi keselamatan. Ini karena microsleep berisiko menyebabkan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran saat sedang mengendarai kendaraan.

Perlu diketahui, dalam keadaan normal, otak bisa menangkap dan memproses berbagai stimulus, tapi bila kamu mengalami kelelahan akan membuat konsentrasi kamu terganggu sehingga otak menjadi lebih terbatas terhadap stimulus yang lebih kuat.

Salah satu penyebab kecelakaan yang paling banyak, yakni akibat dari tertidur saat sedang mengemudi. Terjadinya kecelakaan bukan hanya merugikan dari sisi finansial saja, tapi juga menyebabkan kematian banyak orang.

Tanda-tanda Microsleep

1. Tiba-tiba kaget atau terbangun oleh sentakan tubuh dan kepala

2. Tidak menyadari apa yang baru terjadi, padahal tidak sedang melamun

3. Menguap terus-menerus

4. Kelopak mata sangat berat

5. Mata berkedip berlebihan

6. Tiba-tiba susah memproses informasi atau bingung ketika diajak berkomunikasi

7. Arah kemudi tanpa disadari keluar dari jalur

Cara Menghindari Microsleep

Ada empat hal yang bisa kamu lakukan untuk menghindari microsleep, khususnya ketika sedang atau akan berkendara

1. Mengonsumsi kopi. Tetapi perlu memberi jarak waktu sebelum mengemudi. Biasanya, kopi memberikan efek 30 menit setelah dikonsumsi.

2. Tetap beraktivitas. Beberapa aktivitas bisa dilakukan agar tetap terjaga, seperti mengobrol saat berkendara atau bisa juga menggunakan jenis transportasi umum untuk berjalan dan berdiri.

3. Tidur cukup. yakni 7 - 9 jam agar kamu bisa menjalani aktivitas dengan pikiran dan badan yang segar.

4. Istirahat jika mengantuk. Bila rasa lelah atau mengantuk selama berkendara, segera berhenti dan gunakan waktu untuk tertidur sejenak. Apalagi jika berkendara jarak jauh, maka kamu disarankan beristirahat setiap 1-2 jam sekali

sumber: halodoc.com

yankes.kemkes.go.id

× Image